Wagub DKI Ingin Dana Rp 1 Triliun Ini Bisa Optimal, Ada untuk Guru Honorer

Selasa, 22 Maret 2022 – 21:58 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mendorong pengoptimalan penggunaan anggaran yang mencapai Rp 1 triliun untuk pangan bersubsidi dalam membantu warga miskin atau kelompok rentan menjelang Ramadan.

"Anggarannya sampai triliunan tiap tahun yang kami gelontorkan untuk membantu masyarakat khususnya tidak mampu," ucap Riza Patria di Jakarta pada Selasa (22/3).

BACA JUGA: Disentil KPAI soal Pencemaran Debu Batu Bara di Marunda, Dinkes DKI Bereaksi

Riza mengeklaim anggaran besar yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan kembali kepada warga ibu kota melalui sejumlah program pro rakyat.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu pun meminta masyarakat yang memiliki ide atau program bisa menyampaikannya melalui jenjang tahapan di Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).

BACA JUGA: AKBP Beni Mutahir Tewas Ditembak, Kombes Nur Santiko: Terjadi Pelanggaran Prosedur

"Anggaran yang kami terima sebesar apa pun selalu kami kembalikan untuk kepentingan warga Jakarta dalam bentuk berbagai program," ujar dia.

Program itu mulai bantuan subsidi pangan dan bantuan warga miskin di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.

BACA JUGA: Sekolah Diminta Memberdayakan Guru Honorer Gegara Banyak Pengajar yang Pensiun

Sebelumnya, Asisten Perekonomian dan Keuangan DKI Jakarta Sri Haryati menjelaskan anggaran Rp 1 triliun itu diberikan kepada kelompok tertentu, antara lain buruh sebanyak 49.234 orang, guru honorer sebanyak 33.659 orang.

Kemudian, kader PKK sebanyak 15.215 orang, warga lanjut usia sebanyak 107.573 orang, pegawai lepas harian (PLH)/Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) 51.436 orang, Kartu Jakarta Pintar (KJP) sebanyak 816.690 orang.

Lalu, untuk warga disabilitas mencapai 14.459 orang, penghuni rumah susun mencapai 31.000 orang dan Kartu Anak Jakarta (KAJ) sebanyak 10.993 orang.

Sri menyebut ada enam komoditas pangan yang sudah didiskon Pemprov DKI Jakarta, seperti daging sapi, daging ayam, beras, telur ayam, ikan kembung dan susu.

Harga daging sapi, misalnya, dijual Rp 35 ribu per kilogram (kg) atau disubsidi sebesar Rp 95 ribu dari harga pasaran mencapai Rp 130 ribu.

Begitu juga daging ayam per kilogram mencapai Rp 8.000 dengan subsidi sebesar Rp 30 ribu dari harga pasaran Rp 38 ribu.

BACA JUGA: Pembangunan Sirkuit Formula E Ancol Mencengangkan, Kuda Lumping Sudah Terlihat

Selain itu, ada beras per lima kilogram seharga Rp 30 ribu atau disubsidi Rp 33.500 dari harga pasaran Rp 63.500.

Apabila kelompok sasaran itu membeli seluruh komoditas pangan itu maka mereka membayar Rp 126 ribu dari total harga seharusnya Rp 394.500 atau disubsidi sebesar Rp 268.500.

Menurut Sri, DKI menyiapkan 311 titik pengambilan pangan subsidi itu yakni di Jakgrosir, Jakmart, rusun hingga RPTRA.

"Kalau masyarakat setiap bulan memanfaatkan semua produk, mereka cukup bayar Rp 126 ribu, tetapi mereka bisa membeli produk seharga Rp 394.500 karena sisanya disubsidi Pemprov DKI," ujar Sri.

Paparan soal subsidi pangan itu disampaikan Sri Haryati dalam seminar daring yang diadakan Himpunan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait ketahanan pangan di Jakarta, Jumat (18/2) lalu. (ant/fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler