jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDIP Ruhut Sitompul menyinggung menteri di Kabinet Indonesia Maju yang mencuri start soal pengumuman perpanjangan PPKM Darurat.
Hal itu terkait pernyataan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang menyebut PPKM Darurat diperpanjang hingga akhir Juli 2021.
BACA JUGA: MS Kaban Desak MPR Mengadili Jokowi, Ruhut: Stres
Pernyataan itu dinilai mendahului Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan koordinator PPKM Darurat di Jawa-Bali.
"Mestinya, kan, jujur saja, yang ngomong begitu seharusnya Pak Luhut, dia koordinator," ucap Ruhut Sitompul kepada JPNN.com, Rabu (21/7).
BACA JUGA: Ini Parah, BST Keluarga Miskin Rp 300 Ribu Disunat Rp 250 Ribu, Polisi Bergerak
Dia juga mengatakan lebih baik lagi bila pengumuman kebijakan seperti itu disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi sebagaimana telah dilakukan pada Selasa (20/7).
"Jadi, sudahlah, dia (Menko PMK, red) kemarin itu curi start saja, enggak baiklah," sambung Ruhut.
BACA JUGA: MS Kaban Desak MPR Mengadili Jokowi, Adi Prayitno: Sangat Mustahil
Mantan anggota Komisi III DPR itu juga mengingatkan jangan ada pihak-pihak yang mempolitisasi kondisi pandemi Covid-19 untuk kepentingan politiknya.
"Siapa pun lah, baik yang di luar pemerintahan, di dalam pemerintahan, jangan mempolitisasi masalah pandemi ini. Kasihan sama rakyat," ujar Ruhut.
Peringatan itu juga ditujukan Ruhut kepada menteri di kabinet yang punya kepentingan di Pilpres.
Menurut dia, menteri-menteri tersebut juga harus bersabar menjelang 2024 mendatang.
"Menteri-menteri jangan (curi start). Sebenarnya belanda masih jauh, tetapi mau coba-coba curi start, bikin jarak. Lebih baik keluar saja, masih banyak yang bisa jadi menteri," pungkas Ruhut. (fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam