Menurut Satyo, Basis Dukungan Prabowo Sudah Ambrol

Rabu, 12 Agustus 2020 – 09:36 WIB
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy Satyo Purwanto menilai Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto layak maju sebagai calon presiden (capres) 2024 di pilpres 2024 mendatang.

Terlebih, saat ini elektabilitas Prabowo masih tertinggi dibandingkan tokoh lain di Indonesia.

BACA JUGA: HRS Center Menunggu Arahan dari Habib Rizieq

"Faktanya elektabilitas PS (Prabowo Subianto) masih layak untuk kandidat capres," kata Satyo dalam pesan singkatnya kepada JPNN.com, Rabu (12/8).

Namun, pekerjaan rumah yang perlu dilakukan Prabowo bersama Gerindra yakni menarik suara pemilih muslim.

BACA JUGA: Di Politik Tak Ada Kata Malu, Sepertinya Pak Prabowo Akan Kembali Maju

Pasalnya, kata Satyo, basis pemilih Prabowo di Pilpres 2019 banyak yang kabur setelah dia memutuskan masuk kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Persoalannya adalah basis dukungan PS yang ambrol setelah Pilpres 2019, khususnya dukungan dari kalangan Islam puritan. Sebab, PS memilih bergabung dengan pemerintahan Jokowi sebagai menhan," ucap uSatyo.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Wapres untuk 17 Ribu PNS yang Kehilangan Jabatan

Sementara itu, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (Sekum FPI) Munarman merasa heran jika Prabowo Subianto menerima keinginan kader partainya untuk berkontestasi lagi pada Pilpres 2024.

Terlebih, kata Munarman, Prabowo sudah empat kali ikut berkontestasi Pilpres 2024, dimulai ikut konvensi capres dari Partai Golkar pada 2004.

"Lah, enggak bosen-bosen apa 20 tahun menyalonkan mululu," kata Munarman dalam pesan singkat kepada jpnn, Selasa (11/8).

Namun, kata Munarman, FPI belum menentukan sikap seandainya Prabowo benar maju di Pilpres 2024.

FPI belum berpikir urusan politik Pilpres 2024 karena waktunya masih lama.

"Nantilah, masih jauh itu," ungkap Munarman singkat. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler