Menurut Yudhi, Inilah Modus Penipuan yang Marak Selama Ramadan, Waspadalah!

Senin, 19 April 2021 – 08:05 WIB
Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Yudhi Karlianto Manan. Foto: ANTARA/Adi Wibowo

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Anggota PPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Yudhi Karlianto Manan mengatakan, aksi penipuan secara daring atau online makin marak terjadi pada bulan Ramadan ini.

Karena itu, dia mengingatkan masyarakat di daerah itu untuk waspada.

BACA JUGA: Waspada Penipuan Online, Modus Pelaku Jual Beli Barang Mewah Impor dan Investasi

"Waspadai bentuk penipuan melalui alat komunikasi yang sekarang dilakukan para pelakunya dengan berbagai cara. Jangan mudah tergiur dengan janji atau tawaran yang diberikan, kita harus selektif dalam memahami informasi yang didapat," kata Yudhi di Palangka Raya, Minggu (18/4).

Menurutnya, saat ini masyarakat mudah terpengaruh dengan adanya penipuan secara online itu, sebab mata pencaharian warga di tengah pandemi COVID-19 sangat terganggu.

BACA JUGA: Polisi Bongkar Kasus Penipuan Rekrutmen Pegawai BNI, Begini Modusnya

Salah satu penipuan yang dilakukan melalui pesan daring tersebut adalah para penipu berupaya untuk mengambil biodata pribadi bahkan sampai nomor handphone yang digunakan.

"Modus operasinya biasa hanya dengan mengklik tautan yang dikirim melalui pesan aplikasi, nanti akan mendapatkan gratis pulsa, atau gratis paket data ada juga yang mendapatkan hadiah uang jutaan rupiah, padahal itu adalah cara mereka untuk dapat mengakses jaringan pribadi kita. Masyarakat biasanya sangat mudah terpengaruh dengan hal tersebut karena ingin mendapatkan keuntungan dengan mudah," ucapnya.

BACA JUGA: Pengeroyokan di Kebayoran Baru: Anggota Brimob Tewas, 1 Prajurit Kopassus Terluka

Oleh karena itu ia mengingatkan, bahwa masyarakat juga jangan mudah mengklik tautan-tautan yang tidak jelas tersebut karena itu bisa membahayakan bagi diri sendiri.

Khususnya yang berbau informasi menang undian, gratis pulsa atau paket data.

Kuat dugaan ketika masyarakat mengklik tautan penipuan tersebut, maka data diri melalui handphone bisa diambil atau dikloning sehingga pelaku kejahatan melancarkan aksinya menggunakan identitas diri warga yang namanya sengaja dicatut.

"Maka dari itu lebih baik ketika tautan undian serta hadiah atau gratis pulsa dan kuota melalui chat Whatsapp serta aplikasi lain sebagainya lebih baik diabaikan daripada menimbulkan keresahan diri pribadi," jelasnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Palangka Raya itu juga menambahkan, apabila masyarakat ingin mendapatkan uang tentunya harus bekerja.

"Pada intinya kalau ingin dapat uang mari bekerja, kalau berharap dari undian serta lain sebagainya itu tidak mungkin apalagi di zaman seperti ini," demikian Yudhi. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler