jpnn.com - GORONTALO- Peningkatan kompetensi dan mutu guru patut menjadi perhatian serius pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Gorontalo. Pasalnya, kompetensi sebagian guru yang ada di Gorontalo masih berada di bawah standar.
Bukan tanpa dasar, buruknya kualitas guru di sana, nampak nyata usai ujian kompetensi guru (UKG) digelar oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
BACA JUGA: Revisi K13, Kemendikbud Harus Lebih Terbuka
Hasil sementara UKG menunjukkan, dari 17.138 guru ada sekitar 5.094 guru atau sekitar 30 persen hasil UKG-nya tak memenuhi standar kelulusan. Para guru itupun melingkupi guru bersertifikasi (UKGB) mapun belum bersertifikasi (UKG).
"Kami masih akan merapatkan hasil ini dengan pusat, setelah semuanya selesai ujian," kata Kepala Bidang Publikasi LPMP Gorontalo Agus Maruf kepada Gorontalo Post (grup JPNN).
BACA JUGA: PENGUMUMAN! Nama K13 Sudah Diubah jadi Kurikulum Nasional
Menurut Agus Maruf, untuk hasil sementara, rata-rata nilai hasil uji kompetensi guru Se-Gorontalo hanya mencapai angka 48,88. Padahal, standar nilai minimalnya adalah 70.
Melihat kenyataan tersebut, kata Agus, kemungkinan akan ada upaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menurunkan passing grade nilai atau standar minimal nilai ujian. Tujuannya, agar tidak banyak guru yang dinyatakan tidak lulus UKG maupun UKGB.
BACA JUGA: LPTK Siap Menjadi Penyedia Layanan Jasa Pendidikan
"Kemungkinan passing grade-nya disesuaikan. Tapi masih belum tahu, apakah menjadi 40, 50 atau tetap 70. Kalau 40, artinya, persentase kelulusan meningkat. Kalau tetap 70, ya persentase kelulusan kita menurun dan kecil sekali," tutur Agus. (tr-42/nat/roy/and/gip/hmp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irman Gusman: Sekolah Ya Nak, Saya Biayai
Redaktur : Tim Redaksi