jpnn.com - BANDARLAMPUNG - Pesatnya pembangunan di Bandarlampung belum berjalan merata. Buktinya, masih ada wilayah di kota ini yang kondisi pemukimannya memprihatinkan.
Seperti di Kampung Talangcikirai RT 4/Lingkungan 1, Kelurahan Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan (TbS). Di wilayah ini, warga RT setempat harus mengantre untuk mandi maupun buang air lantaran di rumah mereka masing-masing tidak memiliki kamar mandi maupun WC.
BACA JUGA: Tega Banget Nih Orang Tua Kubur Bayi di Reruntuhan Rumah Kosong
Diketahui, di RT 4 Kampung Talangcikirai terdapat 62 kepala keluarga (KK). Semua warga di sana ketika akan mandi menggunakan tempat pemandian umum yang hanya ada satu di lokasi tersebut. Sementara jika akan buang air, di lokasi ini hanya ada empat WC umum.
Pantauan Radar Lampung (Grup JPNN) di lokasi, ada dua bangunan WC yang letaknya terpisah. Bangunan pertama berada di pertigaan gang rumah warga, sedangkan bangunan kedua berada di samping musala kampung setempat.
Pada bangunan pertama terlihat ukurannya begitu kecil dan satu pintu telah mengalami kerusakan. Selain itu di depannya ada alat pompa air yang biasa digunakan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selanjutnya untuk sumur dibentuk kolam berukuran 2 x 4 meter dan digunakan warga untuk mencuci dan mandi.
BACA JUGA: Wow... 11 Tahun Dimakamkan, Jenasah Niah Masih Utuh dan Wangi
Nunung (50), salah satu warga setempat mengatakan, mereka sudah biasa mengantre ketika WC penuh. ”Ya, kami selalu bergantian dengan yang lain,” ujarnya, Selasa (2/7).
Karenanya, ia berharap Pemkot Bandarlampung menambah WC di lokasi tersebut. ”Ya kami berharapnya ada WC lagi, dan diperbaiki yang lama. Lihat saja mas kondisinya kan sudah terlihat begitu tua,” tukasnya.
BACA JUGA: Waduh... Kebelet Pengen Punya Motor, Pria Ini Embat Punya Tetangga
Sementara, saat Radar Lampung mencoba menyambangi rumah ketua RT setempat, Radar hanya bertemu dengan istrinya Mulyati (50). Dia membenarkan, di RT tersebut hanya memiliki empat WC. Selain itu ada satu tempat pemandian umum dan dua penampungan air.
"Ada 62 KK yang tinggal di sini, kami tidak punya biaya untuk membuat WC, karenanya WC umum itulah yang dimanfaatkan warga. Saya saja masih menggunakan WC umum,” ucapnya.
Saat dikonfirmasi, Lurah Talang Sarkoni mengaku pihaknya sebenarnya sudah siap menambah WC dan tempat pemandian umum di wilayah tersebut dengan menggunakan dana dari program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) Bandarlampung.
Namun, rencana itu belum dapat diwujudkan dengan alasan terkendala lokasi. ”Di sana itu tidak ada hibah lokasi untuk dibuatkan kembali WC dan tempat pemandian umum, karena lokasi tersebut sangat padat penduduk,” kilahnya.
Maka dari itu, solusi yang ditawarkanya saat ini kepada warga untuk dapat menempati WC dan pemandian umum yang ada sementara waktu sampai adanya hibah lokasi untuk dibangun kembali sarana tersebut.
"Untuk perbaikan juga belum ada, tapi mungkin lewat musrenbang tahun depan akan kami usulkan,” janjinya.
Diketahui, Pemkot Bandarlampung telah menggelontorkan Rp39,5 juta dalam program P2MB pengganti dari PNPM Mandiri yang sudah dihapuskan oleh pemerintah pusat. (goy/p2/c1/whk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengedar 2000 Buaya Kuning Diringkus Polisi
Redaktur : Tim Redaksi