Menyedihkan, Rama Lahir Prematur tanpa Tempurung Kepala

Rabu, 01 November 2017 – 22:52 WIB
Seorang bayi lahir prematur tanpa tempurung kepala di bidan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Sindang Marga, Kecamatan Sungai Keruh, Selasa (31/10), sekitar pukul 12.00 WIB. Foto: sumateraekspres/jpg

jpnn.com, SEKAYU - Seorang bayi lahir prematur tanpa tempurung kepala di bidan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Sindang Marga, Kecamatan Sungai Keruh, Sekayu, Sumsel, Selasa (31/10), sekitar pukul 12.00 WIB.

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu, adalah anak kedua pasangan Hengki, 25, dan Miftahul Jannah, 28, warga Bailangu, Kecamatan Sekayu.

BACA JUGA: RS Kubur Korban Kecelakaan Tanpa Izin, Keluarga Murka

Bayi yang diberi nama Rama itu, lalu dibawa dan dirawat intensif di Ruang Neonatus Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu.

“Istri saya tidak pernah kontrol dan mengecek kondisi bayi selama di kandungan,” ujar Hengki lirih.

BACA JUGA: Bang Uchok Dorong KPK Lanjutkan Kasus APBD Sumut

Ketika anak keduanya lahir, betapa terkejutnya pasangan ini mendapati anaknya tidak memiliki tempurung kepala. “Saya hanya pasrah melihat kondisi anak kedua saya ini,” ungkapnya.

Hengki pun menyesali tidak pernah, mengajak istri kontrol kandungan ke bidan dan dokter.

BACA JUGA: Bakal Dijual, Tol Bali Mandara Jadi Incaran Pengusaha Lokal

Pria yang sehari-hari bekerja menyadap karet ini mengaku tidak memiliki waktu mengantar istri periksa kandungan. “Sementara lokasi bidan puskesmas sangatlah jauh dari lokasi rumah,” jelasnya.

Dokter spesialis anak RSUD Sekayu, dr Deasy Lubis SpA, mengatakan, berat badan Rama hanya 1.500 gram dan diagnosis Anensefalus, BBLSR, dan Asfiksia. “Kondisi bayi lemah dan sistem pernapasannya sangatlah mengkhawatirkan,” ungkapnya.

Kondisi Rama tak memiliki tempurung kepala itu, lantaran sang ibu tidak pernah ANC atau periksakan kandungan ke bidan maupun dokter.

Bila sang ibu, melakukan pemeriksaan atau USG kandungannya dan diketahui kondisinya tak normal, sang ibu diberikan izin tak meneruskan kehamilanya seperti di luar negeri. “Kalau di Indonesia, belum ada penanganan medisnya,” jelasnya

Tim penggerak PKK Kabupaten Muba dipimpin Halimah, melakukan kunjungan dan melihat kondisi Rama dan Miftahul Jannah, yang dirawat intensif di RSUD Sekayu, Rabu (1/11), sekitar pukul 11.00 WIB. Kedatangan ini memberikan dukungan moril maupun materil bagi keluarga tersebut. (yud/lia/ce4)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayar Ongkos Pakai Uang Palsu, Pensiunan PNS Dijemput Polisi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler