Menyesal, Otak Pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin Minta Keringanan Hukuman

Kamis, 18 Juni 2020 – 01:05 WIB
Terdakwa Zuraida Hanum (41) menyampaikan pleidoi (pembelaan) secara virtual pada sidang di PN Medan. Foto: ANTARA/Munawar

jpnn.com, MEDAN - Zuraida Hanum, 41, terdakwa sekaligus otak pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin memohon keringanan hukuman dari majelis hakim.

"Saya berharap kepada majelis hakim dapat kiranya meringankan hukuman ini, karena saya telah menyesali perbuatan yang dilakukan," ujar Zuraida, dalam membacakan pleidoi secara virtual di depan majelis hakim dengan ketua Erintuah Damanik, di Ruang Cakra VIII, PN Medan, Rabu.

BACA JUGA: Usai Cekcok Soal HP, Suami Kaget Lihat Sang Istri Melakukan Perbuatan Terlarang

Zuraida menyatakan, dirinya tidak menyangka perbuatan pembunuhan yang dia lakukan, akhirnya seperti ini jadinya.

"Saya menyesali perbuatan yang sudah telanjur ini, dan tidak bisa diubah kembali," ujar Zuraida.

BACA JUGA: Otak Pelaku Pembunuhan Hakim PN Medan Zuraida Hanum Dituntut Hukuman Penjara Seumur Hidup

Sebelumnya, terdakwa Zuraida Hanum sebagai otak pelaku pembunuhan terhadap Jamaluddin, hakim PN Medan dituntut hukuman seumur hidup oleh jaksa penuntut umum (JPU).

JPU dari Kejaksaan Negeri Negeri Medan Parada Situmorang, dalam tuntutannya di PN Medan, Rabu (10/6) menyebutkan tidak ada yang dapat meringankan atas perbuatan terdakwa.

BACA JUGA: Ibu Muda Nekat Melakukan Perbuatan Terlarang di Kamar Usai Cekcok dengan Suami

Selain itu, tidak ada yang dapat diampuni dan dimaafkan atas perbuatan terdakwa Zuraida yang dengan tega membunuh suaminya sendiri, Jamaluddin.

Menurut jaksa, hal-hal yang memberatkan terdakwa karena telah bersikap sadis membunuh suaminya sendiri. Sedangkan hal-hal yang meringankan terhadap terdakwa tidak ada.

"Dalam kasus pembunuhan tersebut, terdakwa melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana," ujar Parada.

BACA JUGA: Sarnima Memang Sadis, Bunuh Anak Tiri Pakai Pulpen

Mendengar tuntutan yang dibacakan jaksa, terdakwa yang telah lama merencanakan pembunuhan terhadap suaminya itu, kelihatan sedih dan meneteskan air mata.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler