Menyingkap Gerak-gerik Khilafatul Muslimin, dari Sumber Dana Hingga Soal Negara Islam

Kamis, 09 Juni 2022 – 14:56 WIB
Amir atau pemimpin Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Abu Salma. Foto: Dean Pahrevi/JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Keberadaan kelompok Khilafatul Muslimin di Indonesia tengah jadi sorotan publik.

Kelompok tersebut menjadi sorotan karena dianggap ingin mengubah sistem kenegaraan.

BACA JUGA: Pasangan Laki-Laki Nekat Bermesraan di Kafe Wow Pancoran, Polisi tak Tinggal Diam

Polisi pun belum lama ini menangkap pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja.

Tak sampai di situ, polisi juga bakal memburu seluruh jaringan Khilafatul Muslimin.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Sumber Dana Khilafatul Muslimin, Anda Mungkin Tak Percaya, Ternyata

Memang, jaringan Khilafatul Muslimin telah tersebar di banyak wilayah Indonesia, tak terkecuali Bekasi.

Khilafatul Muslimin Bekasi Raya membawahi Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi serta Kota Depok.

BACA JUGA: Pernyataan Keras Wamenag soal Khilafatul Muslimin

Khilafatul Muslimin Bekasi Raya juga dipimpin oleh seorang pria bernama Abu Salma.

Abu Salma mengatakan kelompok Khilafatul Muslimin sudah terbentuk sejak 1997. Pergerakan dakwah kelompok tersebut kian melebar, termasuk ke Bekasi.

Khilafatul Muslimin Bekasi Raya secara struktural sudah terbentuk sejak 2000-an.

"Dulu masih sedikit, sepuluh sampai 20 orang anggotanya, tetapi sekarang sudah ribuan bahkan simpatisan sudah sampai belasan ribu," kata Abu Salma kepada wartawan, Rabu (8/6).

Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, kini Khilafatul Muslimin telah memiliki pondok pesantren gratis yang operasionalnya dibiayai hasil urunan umat.

Tidak Berniat Meruntuhkan NKRI

Abu Salma pun membantah bahwa kehadiran Khilafatul Muslimin bukan untuk meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Khilafatul Muslimin hadir untuk menyampaikan kepada masyarakat muslim bahwa ada khalifah yang ditunjuk sebagai pemimpin Islam di muka bumi.

"Ini yang menjadi landasan kami khilafah menjadi ajaran ditambah satu isyarat dari Allah bahwa menjadikan manusia sebagai khilafah di muka bumi. Wajar kalau kami sekarang mengusung khilafah bahkan bukan hanya Khilfatul Muslimin, tetapi di seluruh dunia," ujar Abu Salma.

Abu Salma juga menegaskan bahwa Khilafatul Muslimin di Indonesia patuh dan tunduk terhadap NKRI.

Dia pun turut menegaskan bahwa tidak ada niat Khilafatul Muslimin membuat suatu negara Islam.

"Kami taat kepada NKRI itu wajib karena kami hidup di dalam negara, tetapi adapun sistem khilafah adalah ajaran Islam itu sendiri," ujar Abu Salma.

"Ya, kami rugi, lah, bikin negara, negara itu, kan, sekatnya ada teritorial, sementara kami, rahmatan lil alamin, untuk apa bikin negara," sambung Abu Salma.

Aktivitas Khilafatul Muslimin Masih Normal

Abu Salma menambahkan aktivitas Khilafatul Muslimin saat ini masih berjalan normal layaknya organisasi masyarakat muslim lainnya, seperti taklim dan lain-lain.

Soal konvoi yang viral, menurut Abu Salma kegiatan tersebut tidak merugikan siapa pun dan sebuah keonaran.

"Saya pikir, kan, enggak ada yang dirugikan, kami juga enggak dirugikan dengan menyebarkan maklumat, orang juga yang mendapatkan maklumat itu enggak dirugikan. Kalau memang selembar kertas merugikan dia, tinggal dibakar saja, kan enak," ujar Abu Salma. (cr1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penghuni Apartemen Geger, Temukan Mayat Perempuan Setengah Telanjang


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler