Menyusuri Ajar Ibu dan Pancasila di Bumi Raflesia

Jumat, 13 September 2019 – 19:37 WIB
Menyusuri Ajar Ibu bersama BPIP di Kota Bengkulu. Foto : Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, BENGKULU - Kaum perempuan memegang peranan penting dalam menjalankan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini dibahas secara mendalam kegiatan Menyusuri Ajar Ibu, Dialog dan Metalog Antargenerasi Kalangan Perempuan yang digelar pada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Kota Bengkulu, Jumat (13/9).

BACA JUGA: Jejak Cinta Bung Karno - Fatmawati di Rumah Pengasingan

Irene Camelyn Sinaga, Direktur Pembudayaan BPIP mengatakan Bumi Raflesia itu dipilih karena menjadi tempat kelahiran tokoh bangsa, Fatmawati, istri Bung Karno.

Menurut Irene, Fatmawati adalah salah satu sosok perempuan penggerak perjuangan kaum wanita Indonesia lewat kehidupannya sebagai seorang ibu dan ibu negara pertama.

BACA JUGA: Mendagri Ingatkan Habib Rizieq Belajar Pancasila Lagi

"Banyak nilai-nilai yang ditanamkan Ibu Fatmawati untuk kaum perempuan di Bengkulu, untuk perempuan Indonesia. Lewat ajarnya, dia menguatkan anak-anaknya dan mendampingi masa-masa sulit Bung Karno di zaman perjuangan," ujar Irene.

Irene berharap kaum perempuan dari Bengkulu bisa meneladani sikap-sikap Fatmawati yang menjadi penyejuk di tengah perbedaan pendapat, agama, suku dan budaya di Indonesia.

BACA JUGA: FPI Bisa Terima Pancasila? Begini Reaksi Munarman

"Perempuan Bengkulu harus mencegah terjadinya perpecahan dan mengusung nilai gotong royong serta kerukunan seperti Pancasila," imbuh Irene.

Irene Camelyn Sinaga, Direktur Pembudayaan BPIP

Selain itu, Irene juga mengajak para ibu untuk memberi nasehat tentang nilai Pancasila kepada anak-anak dan generasi muda. Dalam hal ini bukan Pancasila secara tekstual tetapi bagaimana menjalankannya dalan kehidupan sehari.

"Jadi Pancasila itu adalah bungkus, yang sebenarnya artinya adalah gotong royong, kerukunan. Kita jangan merasa paling benar dalam hal suku, agama, pendapat. Ada perbedaan yang harus kita hargai di dalam bangsa ini. Kita mencintai perbedaan bukan perpecahan," tegas Irene.

Dia mengingatkan kaum muda untuk menebarkan pesan-pesan positif tentang Pancasila, dibanding menyebar ujaran kebencian di media sosial yang merusak persatuan dan kesatuan.

Sementara itu, Asisten Tata Pemerintah Pemprov Bengkulu yang Hamkah Sabri mengatakan selama ini Ibu Fatmawati menjadi teladan kaum perempuan di wilayahnya.

Karena itu, dia mengapresiasi kegiatan BPIP yang mengedepankan peran perempuan dalam nilai Pancasila dengan menautkan pada perjuangan Fatmawati bersama Bung Karno.

"Peran perempuan, peran Ibu sangat besar dalam kemajuan bangsa dan negara. Ibu Fatmawati dengan menjahit Merah Putih menjadi bagian dari sejarah, baik bagi Indonesia maupun Bengkulu," tutur Hamka.

Seniman Ayu Laksmi dan Budayawan Taufik Rahzen

Hamka juga berpesan pada para ibu di Bengkulu agar memberikan petuah positif dan nilai kehidupan kepada anak-anak agar memiliki semangat membangun bangsa mulai dari Bumi Raflesia tersebut.

Dalam kegiatan ini, juga dihadiri Ayu Laksmi, seniman dan bintang film yang menyumbangkan suara merdunya lewat dua lagu tentang Ibu dan Mimpi Besar.

Selain itu juga hadir Dian Oerip, desainer kain tradisional yang sudah mendunia dan mengedepankan kebudayaan Indonesia dalam karyanya.

BPIP juga mendengarkan testimoni dari para ibu dan kaum muda perempuan di Bengkulu tentang kehidupan Pancasila di kota itu.  

(flo/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler