jpnn.com, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dua kali mengeluarkan guguran lava pijar pada Senin.
Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 2.000 meter ke arah barat daya pada Senin berdasarkan periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
BACA JUGA: Pak Ganjar Minta Pertambangan di Alur Sungai Dekat Merapi Dihentikan
Menurut Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Gunung Merapi juga mengalami 58 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm selama 28-154 detik, tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-5 mm selama 12-26 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 20 mm selama 119 detik.
Asap kawah tidak teramati keluar dari puncak kawah Merapi selama pengamatan.
BACA JUGA: Saat HUT Kemerdekaan RI, Gunung Merapi Keluarkan 323 kali Gempa Guguran
Cuaca di gunung itu berawan. Angin bertiup sedang ke arah barat dengan suhu udara 13-21 derajat Celsius, kelembaban udara 76-79 persen dan tekanan udara 838-943 mmHg.
Sementara pada periode pengamatan Minggu pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 10 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya.
BACA JUGA: Dampak Erupsi Merapi, 4 Desa di Boyolali Hujan Abu, Begini Penampakannya...
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia