Merasa Bangga, Bamsoet Bandingkan Kemampuan Intelijen RI dengan CIA hingga Mossad

Minggu, 13 September 2020 – 12:19 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama Ketua DPR Puan Maharani dan Kepala BIN Budi Gunawan. Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan rasa bangganya terhadap kemampuan para taruna-taruni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), sebagaimana diperlihatkan di acara Inagurasi Peningkatan Statuta STIN dan Peresmian Patung Bung Karno di Sentul, Bogor beberapa waktu lalu.

"Saya bangga dan mendukung penuh prestasi para taruna taruni STIN," ucap Bamsoet -panggilan ketua MPR dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (13/9).

BACA JUGA: Bamsoet: Menjalankan Protokol Kesehatan Bagian Dari Sikap Bela Negara

Pimpinan lembaga tinggi negara yang baru saja menerima brevet Warga Kehormatan BIN ini mengatakan, intelijen yang mumpuni selain menjadi mata dan telinga negara juga mahir dalam menganalisa.

Kemudian, intelijen harus terampil melakukan penyusupan, penyamaran, propaganda, agitasi, provokasi, menggelar operasi rahasia dan mampu melakukan pertempuran baik perorangan sebagai pertahanan diri maupun sebagai tim atau kelompok untuk melumpuhkan musuh di medan yang rumit dan sulit.

BACA JUGA: Bamsoet: Pajak Alkes Jangan Disamakan dengan Barang Mewah

"Demo ketangkasan yang ditunjukan para taruna-taruni STIN kemarin sangat membanggakan. Dan itu menunjukan SDM intelijen kita tidak kalah dengan kehebatan sepuluh intelijen terbaik dunia seperti CIA (Amerika) M16 (Inggris), GRU (Rusia), DGSE (Prancis), ISI (Pakistan), BND (Jerman), Mossad (Israel), R&AW (India), ASIS (Australia), CSIS (Kanada) dan badan intelijen dunia lainnya," jelasnya.

Ketua ke-20 DPR RI ini juga mengatakan, keterampilan beladiri, menjinakan bom, membebaskan sandera, keahlian cyber dan bertempur merupakan hal yang harus dikuasai seorang intelijen dalam pekerjaannya menjaga keamanan bangsa dan negara.

BACA JUGA: Syarief Hasan: Indonesia Di-Lockdown 59 Negara, Ini Darurat

Selain itu, keterampilan dalam melumpuhkan musuh dan interogasi. Bahkan, CIA kerap melakukan berbagai eksperimen kontrol-pikiran untuk mengeksplorasi memori otak, pura-pura berkepribadian ganda (banci), pura-pura gila atau membuat pengakuan palsu.

"Harusnya kita bangga pada taruna taruni STIN yang dilatih keterampilan khusus, soft skill. Sehingga tangguh dan profesional dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Menjaga keamanan negara, menjaga NKRI," pungkas Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini.(jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler