Merasa Diperlakukan Tak Adil, Guru JIS Akan Lapor ke Barack Obama

Senin, 07 Juli 2014 – 13:22 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Dua guru Jakarta International School (JIS) dari Amerika Serikat dan Kanada, akan melaporkan kasus yang melililtnya ke kedutaan besar di Jakarta, bahkan kepada presiden mereka masing-masing di Jakarta.

Sebab, mereka merasa diperlakukan tidak adil oleh pihak kepolisian.

BACA JUGA: Kepala Dishub DKI Digarap di Kasus Transjakarta

"Mereka akan lapor ke kedutaan masing-masing. Kalau perlu guru asal Amerika akan lapor ke Presiden Barack Obama," kata Hotman Paris Hutapea, Kuasa Hukum JIS, dalam keterangan yang diterima, Senin (7/7).

Hotman menambahkan, kedua guru itu sudah dua kali diambil keterangan dan dimasukkan Berita Acara Pemeriksaan, tapi tidak pernah ditunjukkan bukti mereka terlibat pelecehan. "Mereka hanya ditanya pekerjaan dan apa benar melakukan pelecehan itu," ungkapnya.

BACA JUGA: Dukung Ahok Bongkar Kasus Tipping Fee Sampah

Hotman menjelaskan, untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka, harus ada dua alat bukti. Tapi, tegasnya, selama ini polisi tidak pernah menunjukkan dua alat bukti itu. "Kelihatan ada yang ganjil," ungkap Hotman.

Karenanya, ia curiga dua guru itu memang menjadi target untuk dijadikan tersangka. Indikasinya terlihat dalam tuntutan ganti rugi yang diminta dua orang tua korban.          

BACA JUGA: Hendak Tawuran, 15 Pelajar Diamankan

"Dulu kan saat tersangkanya cleaning service mereka menuntut ganti rugi sebesar USD 12,5 juta. Setelah tuntutan ditolak, mereka gencar bikin gugatan baru, dan sekarang minta ganti ruginya USD 13,5 juta," kata Hotman.

Indikasi lainnya, Hotman menambahkan, adalah tidak dibukanya hasil pemeriksaan awal korban. Menurutnya, saat awal kasus mengemuka, ibu korban sempat membawa anaknya ke klinik SOS internasional untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan menunjukkan negatif.

Namun, Hotman mempertanyakan, kenapa sampai sekarang pihak klinik SOS tidak pernah diminta keterangan. "Apa susahnya memanggil mereka," kata dia, seraya menambahkan dua guru tersebut akan melaporkan kasus ini ke kedutaan masing-masing.

Seperti diketahui, kasus dugaan pelecehan yang menyeret tiga guru JIS ini terjadi setelah orangtua murid melapor ke polisi. Dua guru berasal dari Amerika dan Kanada, satu merupakan warga Indonesia.

Menurut salah satu orangtua korban, berdasarkan pengakuan anaknya, ada guru yang terlibat dalam kasus ini. Sebelumnya, polisi telah menangkap lima petugas kebersihan JIS karena melakukan diduga melakukan kekerasan seksual terhadap murid TK sekolah ini.

Kapolda Metro Jaya Irjen Dwi Priyatno menyebutkan polisi akan kembali memanggil ketiga guru yang telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Dwi mengemukakan penyidik kepolisian masih perlu penajaman dari bukti yang telah dikumpulkan. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek MRT Masih Terkendala Lahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler