Proyek MRT Masih Terkendala Lahan

Senin, 07 Juli 2014 – 03:12 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Dirut PT Mass Rapid Transit (MRT), Dono Boestami mengharapkan proyek pembangunan Depo MRT yang akan menempati lahan Stadion Lebak Bulus usai Lebaran nanti dapat segera dikerjakan.

"Kami berharap pembangunan Depo MRT bisa segera dilakukan. Setelah proses hukum lahan selesai," ucapnya saat dihubungi INDOPOS (JPNN Group), kemarin (6/7).

BACA JUGA: Jakarta Bersih dari Atribut Pilpres

Dia juga menjelaskan, pembangunan Depo MRT dibekas Stadion Lebak Bulus itu, pihaknya sudah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Hanya saja karena masalah hukum Stadion Lebak Bulus dan beberapa lahan yang ada belum dibongkar maka pihaknya belum bisa melakukan pembangunan.

"Kalau sudah dibongkar, (Stadion Lebak Bulus, Red) pasti kami akan langsung menurunkan alat berat. Agar pembangunan maksimal," jelasnya.

BACA JUGA: Pasar Terbang di Tangerang Jual Sembako Murah

Mengenai proses pengerjaan proyek MRT saat Ramadan ini, dia menegaskan tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja waktu pengerjaan diubah.

"Saat Ramadan pengerjaan proyek kami ubah jadi malam hari. Sehingga tidak memperlambat kinerja dan rencana yang sudah ditetapkan," ungkapnya.

BACA JUGA: Akses Keluar Tol Barat 3 Tanpa Lampu Jalan dan Pembatas

Terpisah, anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Husein Alaydrus mendesak Pemda DKI Jakarta segera menyelesaikan masalah lahan yang masih menjadi kendala pelaksanaan proyek MRT.

"Kami harap izin pembongkaran Stadion Lebak Bulus bisa keluar usai Lebaran nanti. Sehingga proyek MRT bisa berjalan maksimal," terangnya.

Mengenai adanya konflik antara Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama dengan Menpora Roy Suryo, Habib meminta agar konflik kedua orang itu dikesampingkan.

"Proyek MRT ini untuk kepentingan masyarakat. Jangan hanya karena dua orang itu (Basuki dan Roy Suryo, Red) berkonflik maka proyek tertunda," sindirnya.

Habib pun kembali meminta agar pemda dan pemerintah pusat bisa bersinergi untuk terus melakukan proyek MRT yang memakan dana sekitar Rp 7,5 triliun itu.  

"Jangan sampai akhirnya proyek ini gagal di tengah jalan. Nanti masyarakat Jakarta sendiri yang akan dirugikan," tuturnya.(dng)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Isu Kelangkaan, Pedagang Elpiji Mulai Aksi Borong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler