Merasa Tahu Pekerja Asing, Moeldoko Tolak Pansus Angket TKA

Jumat, 27 April 2018 – 13:55 WIB
Idrus Marham (kiri), Jenderal (purn) Moeldoko, dan Agum Gumelar. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengaku tak sependapat dengan rencana sejumlah anggota DPR membentuk panitia khusus angket tentang tenaga kerja asing (Pansus Angket TKA). Menurutnya, upaya menyelesaikan persoalan TKA tidak perlu harus melalui pembentukan pansus angket di DPR.

"Apakah dengan dibentuknya (pansus) hak angket seperti itu menyelesaikan kondisi di lapangan? Yang penting sekarang adalah ini menjadi ancaman bersama. Saya sangat setuju kalau itu betul-betul menjadi ancaman, tapi kan ada petugas di sini," ucap Moeldoko di kompleks Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (27/4).

BACA JUGA: Amien dan Fadli Bahas Persiapan Ganti Presiden di Gedung DPR

Mantan Panglima TNI itu menepis anggapan bahwa pemerintah dan aparat diam saja soal TKA yang melakukan pelanggaran. Dia memastikan aparat terus mengawasi para TKA yang bekerja di Indonesia.

Baca juga: Bismillah, Fadli Zon Jadi Pengusul Pertama Pansus Angket TKA

BACA JUGA: Geram Pernyataan Mendag, Fadli Zon Semprot Jokowi

"Jangan seolah-olah menafikan negara Indonesia itu kosong enggak ada orang, terus datang sekelompok orang, itu ancaman. Lha ini manusia semuanya mengamati kok, gimana," tuturnya.

Apakah Moeldoko menganggap rencana sebagian anggota DPR membentuk Pansus Angket TKA sebagai langkah berlebihan? Moeldoko tidak menilai demikian.

BACA JUGA: Makin Mantap, 2019 Harus Ganti Presiden

Hanya saja, Moeldoko menegaskan bahwa persoalan TKA perlu disikapi secara bijaksana. Selanjutnya, semua pihak bisa menyodorkan saran untuk mencari solusinya.

Dia memastikan siapa pun presiden di Indonesia tak akan mungkin menjual kedaulatan. “Siapa pun kepala negara dari Pak Karno hingga sekarang ini, enggak ada yang ingin mengorbakan negaranya untuk kepentingan yang lain-lain," tegasnya.

Karena itu Moeldoko menganggap ide pembentukan Pansus Angket TKA sarat muatan politis. "Sepertinya lebih berat ke politis. Saya itu mantan panglima TNI, saya tahu bagaimana harus mengamankan negara," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bismillah, Fadli Zon Jadi Pengusul Pertama Pansus Angket TKA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler