jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan keterbatasan fisik bukanlah halangan bagi seseorang untuk maju dan berkembang menjadi wirausaha.
Hal ini disampaikan Teten pada penutupan Program Wirausaha Berbasis Kuliner Sahabat Tuli yang diselenggarakan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) di Jakarta, Sabtu (5/9).
BACA JUGA: Teten Masduki Membeber Strategi Pemerintah Menyelamatkan UMKM
Pada kesempatan itu, Teten mengaku bangga jika penyandang disabilitas bisa mandiri dan menjadi seorang wirausaha. Kementerian Koperasi dan UKM pun siap membantu antara lain melalui dukungan pelatihan ketrampilan, model bisnis, pembiayaan, dan digitalisasi pasar,
"Saya terharu dan memberikan dukungan pada teman-teman Sahabat Tuli untuk menjadi entrepreneur dan akan saya siapkan modal untuk itu. Kita semua adalah sama. Disabilitas bukanlah halangan bagi seseorang untuk bisa maju dan berusaha. Apalagi di zaman sekarang kita bisa memanfaatkan IT dan sarana pendukung lainnya," kata menteri asal Garut, Jawa Barat ini.
BACA JUGA: Ganjar Angkat Jempol untuk UMKM Jateng yang Berusaha Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Ali (23), salah seorang peserta pelatihan penyandang disabilitas tuna rungu mengaku senang mendapatkan pelatihan bagaimana menjalankan usaha bakery. Dia pun berencana memulai wirausaha setelah mendapatkan keterampilan membuat kue.
"Saya seorang barista (peracik kopi) dan pintar membuat sambal. Kursus usaha bakery ini sangat bagus untuk melengkapi cita-cita saya mendirikan cafe yang dilengkapi kue sebagai pelengkap. Namun saya terkendala modal untuk membuka usaha ini," ungkap Ali.
BACA JUGA: Menkop UKM Dorong Kemitraan Usaha Besar dan Koperasi Nelayan Ditingkatkan
Saat itu, Menteri Teten juga memberikan apresiasi kepada Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan, pendidikan, pembangunan, dan penguatan ekonomi kerakyatan melalui UMKM.
"Pemerintah sadar tidak bisa sendirian dalam mengembangkan UMKM. Karena itu peran swasta maupun komunitas-komunitas seperti PTI ini sangatlah membantu pemberdayaan UMKM," ujar mantan Kepala Staf Kepresidenan ini.
Ketua Umum PTI Myra Winarko mengatakan Perempuan Tangguh Indonesia merupakan gerakan masif perempuan dalam membantu pemerintah mengatasi dampak COVID-19.
“Kami telah melakukan berbagai fase dari pembagian sembako, membangun dapur-dapur umum, memberi support APD bagi tenaga medis di ratusan rumah sakit dan puskesmas hingga membangun kerja sama dengan UKM-UKM," kata Myra.
Dalam fase pemulihan ekonomi yang sekarang berjalan, katanya, PTI memiliki program untuk membantu kelompok masyarakat paling rentan seperti penyandang cacat, nelayan, dan petani.
"Dana yang digalang tidak diberikan untuk keperluan konsumtif, tetapi diupayakan untuk memulai kembali usaha-usaha yang bisa sustainable," tambahnya.
Di sisi lain, Menteri Teten menilai sektor kuliner yang relatif mampu bertahan dan tidak terpengaruh dengan kondisi pandemi Covid-19, diharapkan bisa mempercepat upaya perekonomian nasional.
Meski demikian, dia mengingatkan bahwa UMKM kuliner harus memenuhi standarisasi keamanan pangan (food safety) produk kuliner. Dalam hal ini industri pangan bertanggung jawab untuk menjaga mutu dan keamanan produk pangan.
Salah satu caranya adalah menggandeng dan berkolaborasi dengan platform yang telah dikembangkan oleh beberapa komunitas dalam mengolah kuliner yang mampu untuk memberikan solusi dalam pandemi Covid-19 ini.
"UMKM kuliner juga perlu didorong untuk naik kelas. Kami di Kementerian Koperasi dan UKM mendorong dengan program yang dibutuhkan terutama di bidang kelembagaan, pembiayaan, SDM, produksi dan pemasaran," tambahnya.(jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam