Merasa Terhina, Cemburu Buta dengan Suami Pertama Membiayai Anak

Kamis, 25 Mei 2017 – 05:44 WIB
Merasa Terhina, Cemburu Buta dengan Suami Pertama Membiayai Anak. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Cemburu dengan mantan itu biasa. Terlebih, mantan yang dicemburui sukses dan kaya raya.

Cemburu yang menyiksa hati itu pun berakhir di pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Jl Ketintang Madya.

BACA JUGA: Suami Istri Terikat Aib dengan Pasangan Pembantu

============================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
============================

Dengan wajah tegang, Dondon, 40, yakin mengakhiri biduk rumah tangganya dengan Karin, 42.

BACA JUGA: Kisah Cinta Pelaut yang Punya 13 Istri dan 17 Anak

Meskipun selama ini, ia tidak pernah membuktikan perselingkuhan Karin dengan mantan suaminya sebut Donwori, 46.

Suasana haru penuh pilu begitu terasa usai sidang talak cerai, Rabu (24/5).

BACA JUGA: Insiden KM Mutiara Sentosa 1, Tangis Pecah Iringi 5 Peti Mayat

”Aku enggak pernah selingkuh Mas. Aku sudah membuang jauh masa laluku, Mas Wori hanya ingin nyambangi anak-anaknya,” kata warga Rungkut Lor itu.

Air matanya mengalir di pipi lembutnya. Ia menggendong putri kecil yang masih berusia tujuh bulan. Ia peluk erat anak keempatnya dengan penuh tangis air mata.

Seakan menyesal dengan kehidupannya, Karin menceritakan kecemburuan Dondon kepada Donwori sudah kelewat batas.

Dondon sering memukul sampai anak pertama dan keduanya tidak mau tinggal di rumahnya.

Mereka memilih tinggal di rumah ibu Donwori atau neneknya di kawasan Ketintang. Tahun 2010, ibunda Donwori meninggal, kedua anaknya pun kembali ke rumah Karin.

Di situlah, perselisihan mulai terjadi. Donwori sering menyambangi anak-anak di rumah.

”Kadang hanya jemput saja kok, karena suami kan pengusaha minyak, dia sering di luar negeri. Kalau pulang ya pasti jemput anak-anak di rumah,” kata Karin.

Untuk menghindari pertikaian dengan suaminya, Karin sebenarnya seringkali meminta bantuan taksi untuk mengantarkan anaknya bertemu ayahnya, namun kembali pun kedua anaknya minta diantar ke rumah.

Menurut Karin, perpisahan pertama dulu karena dia tidak bisa mengikuti dinas Donwori.

Waktu itu, ia memilih menjaga orang tuanya yang sedang sakit-sakitan. Sementara Donwori berpindah dari kota ke kota bahkan negara ke negara lainnya.

”Saya pisah sama suami, saya nikah lagi dengan harapannya bisa mendampingi saya dan anak-anak, tapi maaf suami saya yang kedua ini malas. Jadinya saya bantu mulai dengan bisnis online sampai katering,” kata Karin dengan wajah berbinar.

Sementara itu, sebagai suami Dondon merasa terhina karena selama ini mantan suaminya seringkali membantu biaya anak-anaknya.

”Mentang-mentang dia sukses anak-anak dibantu, ya jangan gitu dong. Sekarang kan saya suaminya, bukan dia lagi. Istri itu enggak bisa menghargai saya sebagai suami,” kata Dondon geram.

Meski hanya bekerja sebagai sales marketing, Dondon mengaku sudah berupaya untuk memberikan terbaik untuk istri dan anak-anaknya.

Bahkan, Dondon mengklaim juga menyayangi kedua anak Donwori dan Karin.

”Yang ngerawat anak-anak masih kecil itu saya, bapaknya datang waktu anaknya sudah gede-gede begitu. Walau saya hanya sales begini, saya selalu menemani mereka, bukan bapaknya yang terus-terusan cari uang keliling dunia gitu,” pungkasnya. (*/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Produsen Furnitur Menyasar Pasar High Class


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler