Britney Spears kembali menjadi sorotan media, kali ini bukan karena lagu atau penampilannya.
Britney, penyanyi pop berusia 39 tahun, mengaku telah dilecehkan dan dieksploitasi oleh keluarga dan pengasuhnya saat menjalani 'conservatorship' selama 13 tahun terakhir.
BACA JUGA: Pengumuman! Varian Delta Plus Telah Ditemukan India
Sebelum lanjut dengan apa yang dirasakan Britney, kita bahas singkat dulu apa itu 'conservatorship'.
'Conservatorship' adalah pengaturan hukum yang diberlakukan oleh pengadilan Amerika Serikat untuk memberikan kuasa kepada orang lain atas seseorang yang dianggap tiak mampu mengelola keuangan atau kehidupannya sendiri.
BACA JUGA: Pengembang Vaksin COVID-19 di Kuba Umumkan Tingkat Efikasi Mencapai 92 Persen
Biasanya 'conservatorship' diberikan kepada mereka yang berusia lanjut, mengalami gangguan kesehatan mental, atau menderita sakit parah.
James Spears, ayah Britney bertindak sebagai 'co-conservator', atau yang diberi kuasa oleh pengadilan mengurus keuangan Britney bernilai lebih dari $80 juta bersama dengan perusahaan manajemen Bessemer Trust.
'Conservatorship' diberikan kepada Britney di tahun 2008, setelah ia mengalami krisis kesehatan mental.
Dan untuk pertama kalinya Britney Spears memberikan pernyataan di pengadilan soal apa yang dialaminya. Apa yang sekarang diinginkan Britney?
Pekan ini Britney meminta pengadilan untuk segera mengakhiri 'conservatorship' yang telah dijalaninya selama 13 tahun.
Dalam pernyataannya di pengadilan Los Angeles, Britney juga mengatakan seharusnya ayahnya berada di dalam penjara.
Lewat sambungan telepon, Britney mengaku tertekan karena tidak bisa lagi mengontrol keuangan atau membuat keputusan soal merawat dirinya sendiri.
"Saya hanya ingin hidup saya kembali," ujar Britney.
"Sudah selesai," tambahnya, yang membandingkan program rehabilitasi yang dipaksakan kepadanya sama seperti yang dialami korban perdagangan seks.
"Saya benar-benar yakin jika conservatorship ini kejam".
Ia meminta agar hakim mengakhiri 'conservatorship' untuk dirinya, tanpa dipaksa untuk melakukan evaluasi. 'Saya jadi mudah marah dan menangis'
Kepada pengadilan Britney mengatakan alat kontrasepsi jenis IUD dimasukkan ke dalam rahimnya dan tidak bisa dilepas selama menjalani 'conservatorship'.
"Saya diberitahu tidak diperbolehkan untuk menikah atau punya bayi, ada IUD di dalam saya sekarang, jadi tidak bisa hamil," ujarnya.
"Yang saya inginkan adalah memiliki uang saya sendiri, mengakhiri ini semua, dan memperbolehkan pasangan saya [Sam Ashgari] untuk bisa membawa saya naik mobilnya."
Britney merasa jika ia layak untuk menjalani hidupnya sendiri.
"Saya trauma. Saya tidak Bahagia, saya tidak bisa tidur."
"Saya jadi mudah marah dan menangis setiap hari. Conservatorship lebih membuat saya rugi ketimbang menguntungkan."
Awalnya pengacara yang mewakili 'co-conservator'-nya mengatakan pengadilan dan transkrip sidang seharusnya tetap dirahasiakan, jika ada informasi soal kondisi medis yang diungkapkan Britney.
Tapi Britney langsung geram dan mengatakan pernyataannya harus dipublikasikan.
"Mereka telah mengatur hidup saya, jadi seharusnya ini sidang pengadilan terbuka, orang-orang harus dengar apa yang saya katakan," ujar Britney. Pernah dikirim ke rumah sakit jiwa karena tolak gerakan dance
Britney juga mengatakan ia pernah dipaksa meminum obat lithium, yang biasanya diberikan untuk pengobatan psikiatri setelah gagal melakukan sebuah latihan pertunjukkan di tahun 2019.
Ia mengaku padahal yang dilakukannya hanyalah tidak setuju dengan salah satu bagian dari koreografi pertunjukan.
"Saya bukan budak untuk siapa pun," ujar Britney.
"Saya boleh menolak gerakan dance."
Ia juga menuduh ayahnya telah memanfaatkan kuasa yang ia punya terhadap dirinya.
Contohnya, saat ia pernah gagal dalam serangkaian tes psikologi di tahun 2019, ayahnya kemudian mengirimkan Britney ke rumah sakit jiwa.
"Saya menangis di telepon selama sejam dan sepertinya ia menikmatinya."
Pengacara Jamie, Vivian Thoreen, memberikan sedikit pernyataan soal ini.
"Ia sedih melihat putrinya menderita dan sangat kesakitan."
"Jamie Spears mencintai putrinya dan sangat merindukannya." 'Bebaskan Britney!'
Hakim Pengadilan Tinggi di Los Angeles, Brenda Penny mengatakan ia membutuhkan petisi resmi yang diajukan kepada pengadilan untuk mengakhiri 'conservatorship'.
Hakim Brenda memuji Britney karena sudah mau bicara.
"Saya tahu itu butuh banyak keberanian," katanya.
"Saya memuji Anda sekali lagi karena benar-benar melangkah maju dan keluar supaya pendapat Anda didengar, tidak hanya oleh saya, tapi juga semua orang yang terlibat dalam kasus ini."
Britney saat ini harus menanggung tagihan biaya hukum, termasuk biaya besar untuk pengacara di pihak yang menentang Britney.
Lebih dari 100 pengemar dari gerakan #FreeBritney atau Bebaskan Britney berkumpul di luar pengadilan sebelum sidang.
Sambil memegang sejumlah poster, mereka meneriakkan slogan "Bebaskan Britney sekarang!".
"Keluar dari kehidupan Britney!," ujar mereka.
Salah satu yang ada dalam unjuk rasa adalah Jennifer Preston, usia 33 tahun dari Richmond, Virginia.
"Saya juga seorang ibu dan penggemarnya."
"Kita di sini untuk mendengar apa yang Britney katakan."
"Ia sudah diperlakukan seperti anak kecil selama 13 tahun terakhir, tidak punya kendali untuk kehidupan dan uangnya sendiri, meski ia jelas mampu untuk melakukannya."
Britney memiliki dua orang anak dari mantan suaminya, Kevin Federline.
Kevin mendapatkan hak asuh bagi anak-anak mereka.
Britney pernah kembali di dunia hiburan pada akhir tahun 2009.
Ia kembali manggung, mengeluarkan sejumlah album dan menggelar tur keliling dunia hingga akhir 2018.
Sejak itu ia tidak pernah tampil lagi.
Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan dalam bahasa Inggris
AP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Akan Larang Usaha Peternakan Ayam Petelur yang Dikandangkan