Merasakan Antusiasme Royal Wedding Bersama Warga yang Menginap di Jalanan

Ada Suporter yang Ingin Dinikahi Pangeran Harry

Sabtu, 30 April 2011 – 08:08 WIB

Sejak Kamis malam (28/4), semakin banyak saja warga yang menginap di jalanan demi menunggu prosesi pernikahan Pangeran William-Kate Middleton keesokannya (29/4)Jawa Pos ikut membaur bersama ribuan warga itu

BACA JUGA: Berjalan Kaki Menelusuri Rute Prosesi Pernikahan Pangeran William-Kate Middleton


 
 DOAN WIDHIANDONO, London
 
 
APA yang kamu nanti sehingga rela menginap di jalan pada malam yang dingin ini? "The big kiss! The big balcony kiss," ujar Catherine Smith, remaja asal Ruislip, Inggris, kepada Jawa Pos.
 
Malam itu Kamis (28/4) pukul 20.00
Meski malam, langit masih terang

BACA JUGA: Ke Desa Purbayani di Garut yang Dihuni Ratusan Anggota NII

Seperti menjelang magrib kalau di Indonesia
Hanya mendung tebal yang membuat langit kian gelap.
 
Angin terus-menerus mengganggu orang-orang yang sedang duduk-duduk di ratusan tenda yang terhampar mulai Buckingham Palace hingga ujung The Mall, jalan lebar di depan istana sejauh sekitar dua kilometer.
 
Angin boleh dingin

BACA JUGA: Ketika SBY Resmi Melamar Putri Hatta Rajasa untuk Ibas

Tapi, suasana sejatinya begitu hangatSepanjang mata memandang, orang-orang melambaikan bendera-bendera kecil bergambar wajah Pangeran William dan Kate MiddletonYang tak punya bendera bisa membeli di penjual keliling yang beroperasi di sekitar ituHarganya 1 poundsterling untuk bendera kecil dan 2,5 poundsterling untuk yang berukuran besarSemakin malam, harga bendera kian mahal.
 
Yang tidak punya bendera melambaikan apa sajaTopi-topi bermotif bendera Inggris, kertas-kertas bertulisan aneka harapan dan doa, juga kain warna-warniPokoknya ada yang dilambaikanSeru sekali.
 
Malam itu Catherine sedang menggambari wajah Alice Edwards, kawannyaGambarnya motif bendera Inggris"Kami tidak mau besok pagi harus terburu-buru menggambar benderaJadi, sekarang saja menggambarnyaAsal dia tidak tertidur dan gambarnya jadi terhapus," kata Catherine.
 
Dua gadis itu tak mau menyebutkan umurnyaYang jelas, masih remajaTeenager, kata merekaCatherine dan Alice boleh jadi berusia belasanMereka mungkin juga masih jauh dari pemikiran soal masih perlukah Inggris mempertahankan sistem monarkiAtau, sudah saatnyakah Inggris beralih menganut sistem republik seperti negara-negara "modern" lainnya.
 
Bahkan, ketika ditanya apakah mereka mencintai keluarga monarki, dua gadis itu hanya mengangkat bahu lantas tertawa"Yang penting, kami sekarang menikmati atmosfer iniKami ingin menjadi part of the story," ujar Catherine"Ya betulTeman-teman yang tidak bisa datang ke sini pasti iriSebab, kami tepat berada di depan istana untuk melihat sang pangeran besok," timpal Alice.
 
Dua gadis tersebut memang menyatakan bahwa pengorbanan menginap di jalan pada malam yang dingin itu dilakukan lantaran mereka ingin gaulMereka ingin menjadi bagian kecil dari sebuah kisah besar yang sedang disaksikan miliaran mata penduduk dunia.
 
Sementara itu, sejumlah penginap yang cukup berumur, yang asli Inggris, lebih menganggap bahwa mereka punya ikatan batin dengan monarkiMereka mencintai keluarga kerajaan"Merekalah simbol pemersatu InggrisMereka cerminan Inggris yang asliJauh lebih besar ketimbang Big Ben," ujar Samantha Smith, 65, yang menginap bersama anak dan cucunyaMereka mendirikan tenda di samping gerbang Clarence House, tempat tinggal resmi Pangeran Charles dan anak-anaknyaDi situlah mereka berharap bisa melihat Pangeran William dan Pangeran Harry
 
Malam semakin larutMendekati dini hari, orang-orang yang berdatangan ke areal The Mall dan Buckingham Palace kian banyakMereka membawa peralatan kamping lengkapTapi, yang datang tengah malam ini sudah pasti susah mendapat tempat terdepanSetidaknya, mereka masih mendapat baris ketiga hingga keempatOrang-orang di baris pertama pun mulai mati-matian menjaga tempatnya.
 
Berdasar pengamatan Jawa Pos, meski saling bersaing mendapatkan tempat terdepan, orang-orang itu tak sampai gontok-gontokanMereka masih bisa bersanding dalam kebahagiaan, menanti pernikahan akbar seorang pangeran dan seorang putri yang telah mencuri hatinya.
 
Memang, salah satu daya tarik terbesar dalam royal wedding itu adalah pangeran-pangeran Inggris yang ganteng-ganteng tersebutKegantengan mereka sudah lama tampil di media sejak masih bayiWarga juga masih mengingat saat mereka dengan cool berjalan di belakang peti mati Putri Diana, ibu Pangeran William dan Pangeran Harry, pada 1997.
 
"Pangeran William sudah ada yang punyaTapi, saya masih punya kesempatan dengan Pangeran Harry," ujar Cecille, perempuan yang memakai baju bertulisan Suatu Hari Kunikahi Pangeran Harry.
 
Tulisan-tulisan senada banyak tersebarMisalnya, Harry, Will You Marry Me? Ada juga yang menulis: Harry, I"m Good Enough to Be A Princess! "Tentu saja, gadis mana yang tidak mau dinikahi pangeran," tegas CecilleItu pula yang katanya membuat dirinya rela menghabiskan malam yang dingin di pinggir jalan.
 
Memang, bagi orang-orang "modern" sekalipun, kisah cinta antara pangeran dan gadis biasa yang akhirnya menjadi putri tetap menarikSambil menonton, tentu di antara penonton ada yang berharap bisa bernasib seberuntung Kate MiddletonDipinang pangeran, tinggal di istana yang megah, dan hidup bahagia selamanya.
 
Dini hari mulai datangDingin kian menggigitJalan-jalan di sekitar istana mulai ditutup, bahkan untuk pejalan kakiTapi, kemeriahan dan kehangatan orang-orang yang menunggu prosesi itu masih tetap terjagaMereka tetap bernyanyi-nyanyi sepanjang malam, menunggu lewatnya sang pangeran(c5/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Antasari Muncul Lagi, Keluarga Kian Kompak Mendampingi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler