Merayakan Sakit Hati Bersama Lord Didi Kempot di Harlah PKB

Rabu, 24 Juli 2019 – 05:50 WIB
GODFATHER OF BROKEN HEART: Didi Kempot (tengah) berpose bareng penggemarnya dari Sadbois dan Sadgerls usai pertunjukan di acara Harlah ke-21 PKB, Selasa malam (25/7). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com - Ratusan muda-mudi memadati Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat di sekitar kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Selasa (23/7) malam. Partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu sedang menggelar acara perayaan Harlah ke-21 PKB.

Sejumlah tokoh penting pun hadir. Ada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Riset dan Teknologi M Nasir, serta Muhaimin sebagai tuan rumah.

BACA JUGA: Cak Imin: Ingat, PKB Itu Bisa Menyengat Seperti Lebah

Namun, bintang di acara itu adalah penyanyi Didi Kempot. Pesohor asal Solo itu membius ratusan orang -sebagian besar milenial- dengan deretran lagunya yang menyuarakan lara hati.

Suara teriakan para penggemar Didi Kempot sudah terdengar saat Wapres JK menyampaikan kata sambutan. "Di luar tampaknya sudah ramai sekali," kata JK.

BACA JUGA: Cak Imin Kena Tegur Gara-Gara Pembukaan Harlah 21 PKB Tanpa Pembacaan Alquran

Naik panggung sekitar pukul 21.30 WIB, Didi Kempot mengawali aksinya dengan Suket Teki. Kor penonton langsung menggema di parkiran kantor DPP PKB hingga Jalan Raden Saleh.

Sesekali diselingi komedian Kirun sebagai pembawa acara, lagu demi lagu Didi Kempot mengalun. Cak Imin -panggilan kondang Muhaimin Iskandar- pun tak tahan untuk bernyanyi bareng penyanyi bernama asli Didi Prasetyo itu.

BACA JUGA: Kunjungi Surya Paloh, Cak Imin: Bicara yang Ringan-Ringan Saja

Muncullah trio dadakan dengan personel Cak Imin, Hanif Dhakiri dan Didi Kempot yang melantunkan Sewu Kuto. Saat membuka perayaan Harlah ke-21 PKB, Cak Imin sempat menjelaskan soal lagu-lagu Didi Kempot yang menceritakan sakitnya patah hati.

“The Lord of Didi Kempot masuk di hati orang-orang yang pernah patah hati. Kalau enggak menikmati, berarti belum pernah patah hati," ujar Cak Imin.

BACA JUGA: Prestasi Cak Imin Sudah Terbukti, Ketum PKB Tak Usah Diganti

Hanif Dhakiri juga sempat berduet dengan Didi Kempot lewat lagu Lingso Tresno. Lagunya menceritakan tentang betapa susahnya menyembuhkan sakit hati karena cinta.

Setiap intro terdengar, sorak-sorai langsung menggema. “Sing kelingan Solo (Yang teringat Solo, red),” ujar Didi mengajak penggemarnya menyenandungkan Stasiun Balapan yang melambungkan namanya di jagat musik.

Lagu-lagu Didi Kempot memang sarat dengan asmara yang berakhir pilu. Misalnya, kisah penantian panjang akan kekasih yang tak berujung dalam Stasiun Balapan, atau derita lantaran dikhianati pacar dalam tembang Cidro.

Demikian pula dengan Suket Teki yang membuka aksi Didi Kempot semalam. Liriknya bertutur tentang pengorbanan dan kebaikan orang jatuh cinta yang ternyata dibalas dengan pengkhianatan kekasih.

Karena lagu-lagu sedih itu pula warganet menobatkan Didi sebagai Godfather of Broken Heart. Ada julukan khusus bagi penggemar Didi Kempot, yakni Sadbois (untuk cowok) dan Sadgerls (bagi perempuan).

Kini banyak milenial dari berbagai kalangan yang akrab bahkan hafal lagu-lagu Didi Kempot. “Generasi sekarang tak malu lagi mengaku secara terbuka menyukai campur sari,” ujar Famega, seorang penulis yang menyukai lagu-lagu Didi Kempot.

Penggemar Didi Kempot pun tanpa canggung berjoget. Jalan Raden Saleh menjadi ajang line dance. “Sampai dengkul gemetaran,” ujar Mahendra yang mengaku mengenal lagu-lagu campur sari lantaran sering mendengar dari kaset teman indekosnya semasa kuliah di Purwokerto.

Antusiasme penggemar Didi Kempot memang di luar perkiraan panitia Harlah PKB. Fungsionaris DPP PKB Bambang Susanto yang menjadi panitia harlah mengatakan, konsep acaranya sebenarnya untuk internal.

“Ternyata antusiasmenya jauh di luar perkiraan kami. Kami kaget juga karena semua ingin merayakan sakit hati bersama Godfather of Broken Heart,” ujarnya.

Pertunjukan Didi Kempot di DPP PKB berlangsung sekitar 1,5 jam. Banyak penonton menginginkan penyanyi yang berulang tahun setiap 31 Desember itu menambah durasi aksinya.

Namun, aksi Didi Kempot harus berakhir sebagaimana pesan dalam penggalan lirik lagu Prahu Layar yang menjadi penutup aksinya semalam. Prayogane becik bali wae, dene sesuk esuk tumandang nyambut gawe yang maknanya kesenangan tetap ada akhirnya sehingga semua mesti kembali karena esok hari masih harus berkarya.(tan/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin Gelar Pertemuan Tertutup dengan Surya Paloh, Bicara Apa?


Redaktur : Antoni
Reporter : Antoni, Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler