jpnn.com - JAKARTA - Proyek pengadaan mobil Mercedes Benz (Mercy) untuk kendaraan dinas Menteri yang sedang diproses Kementerian Sekretaris Negara mendapat cibiran dari Anggota Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya, Martin Hutabarat.
Pria yang kini duduk di Komisi III DPR RI itu menilai pejabat negara sekarang ini kurang peka terhadap kondisi sosial masyarakat dan berbagai persoalan yang dihadapi negara, salah satunya beban hutang yang jumlahnya tak sedikit. Sehingga tidak seharusnya pejabat negara bermewah-mewahan.
BACA JUGA: Daniel Sparingga Bantah Dekat dengan Jero Wacik
"APBN kita banyak dibantu hutang, kok tega bermewah-mewah di atas kondisi kita yang masih belum seharusnya bermewah-mewah," kata Martin saat dihubungi, Selasa (9/9).
Menurut Martin, pejabat negara seharusnya memberikan contoh kesederhanaan untuk menjadi panutan dan teladan bagi rakyat untuk hidup dalam kesederhanaan.
BACA JUGA: Sodorkan Empat Nama untuk Kursi Menteri
Terkait pernyataan Mensesneg Sudi Silalahi yang menyebut proyek pengadaan mobil Mercy untuk para menteri itu tidak bisa dibatalkan, Martin menyebut alasan itu tidak masuk akal. "Kita yang menentukan yang membuat aturan, kok tidak bisa dibatalkan? Ini tidak masuk akal. Harusnya bisa dibatalkan kalau niatnya ada," tandas Martin. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Ditolak Jokowi, Sudi Tetap Adakan Mobil Dinas Menteri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Papua Banyak yang Tewas Dampak Pilkada Langsung
Redaktur : Tim Redaksi