jpnn.com, NEW YORK - Merek kosmetik kecantikan L'Occitane bangkrut. L'Occitane akan menutup 23 gerai cabangnya di Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari langkah pengajuan pailit perusahaan.
L'Occitane Inc yang diwakilkan oleh Fox Rothschild mengajukan pailit ke Pengadilan AS di Distrik New Jersey dengan hutang sebesar 162 juta dolar AS.
Dikutip dari Reuters, perusahaan menyatakan sebagian dari masalah keuangan yang dialami merupakan dampak pandemi covid-19 yang menghantam sektor ritel.
Perusahaan yang menyatakan bangkrut ini adalah anak perusahaan dari Swiss's L'Occitane International SA di New York. Perseroan dikenal dengan produk kecantikan dan kebugarannya dengan merek dagang L'Occitane en Provence.
BACA JUGA: Saung Angklung Mang Udjo Terancam Bangkrut, Begini Reaksi LaNyalla Mattalitti
Sedangkan induk perusahaan di Swiss tidak mengajukan pailit. Berdasarkan surat yang dikirimkan ke pengadilan, perusahaan yang menjual produknya baik di toko fisik maupun online ini berencana menutup 23 dari 166 tokonya di AS.
Pandemi diakui memperburuk situasi dan menyebabkan pendapatan perusahaan anjlok. Pendapatan perusahaan anjlok 56,5 perusahaan dalam periode April dan Desember 2020 dibandingkan periode yang sama pada 2019.
BACA JUGA: Badan PBB untuk Palestina Bangkrut, Menggaji Pegawai Saja Tidak Sanggup
Di sisi lain, perusahaan mengatakan masih memiliki cukup uang tunai untuk terus menjalankan operasi selama kebangkrutan. Berdasarkan dokumen pengadilan, L'Occitane cabang AS berutang kepada tuan tanah sebesar USD 15 juta.
Untuk diketahui, merek L'Occitane didirikan pada 1976 di Prancis. Toko AS pertama dibuka pada tahun 1996. Merek ini sekarang memiliki cabang di 90 negara. (rtr/ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia