Meski Banyak Musibah, Klaim Pelayanan Jamaah Haji 2015 Meningkat

Rabu, 21 Oktober 2015 – 07:34 WIB
Ilustrasi. FOTO: dok/JPG

jpnn.com - JAKARTA – Penyelenggaraan Haji pada tahun ini hampir rampung. Saat ini hanya menyisakan beberapa kloter yang sedang menunggu jadwal kepulangan ke tanah air. Targetnya, pada 25 Oktober ini, seluruh kloter sudah sampai di Indonesia. 

Siapapun pasti menilai bahw ibadah haji tahun ini sangat berat. Sebab, banyak musibah terjadi dan menimpa jamaah haji Indonesia. Tapi, secara umum penyelenggaraan haji yang terkait dengan fasilitas pelayanan jamaah asal Indonesia dinillai banyak mengalami perbaikan.

BACA JUGA: Anggota DPR Sebut 90 Persen Honorer K2 Siluman

Kepala Bidang Pengendalian Operasional Haji Kementerian Agama Suratman, memastikan pada aspek fasilitas pelayanan ibadah haji tahun ini semakin membaik. Menurutnya, bukan hanya kualitas kamar yang membuat pelayanan terhadap jamaah haji membaik, tapi termasuk juga pemondokan.

Untuk tahun ini, misalnya, jarak pemondokan di Makkah ke Masjidil Haram, sesuai peraturan, sekitar 4,5 kilometer jarak maksimal. “Dalam realisasinya, pemondokan yang disewa tahun ini maksimal jaraknya hanya berkisar 4,3 kilometer. 

BACA JUGA: PPP Kubu Djan Faridz Syukuri Kemenangannya di MA

Meskipun tidak melampaui jarak maksimal, jarak tersebut masih terasa jauh, apalagi untuk jamaah yang sudah lansia.

Nah, karenanya, PPIH memberikan layanan bus antar jemput. “Pengukuran jarak dilakukan dari pintu pemondokan sampai titik luar Masjidil Haram yang terdekat dengan pemondokan,” tutur Suratman di Jakarta.

BACA JUGA: Jaksa Agung: Alangkah Naifnya Saya Melakukan Hal Itu

Sementara terkait pemondokan di Madinah, sesuai ketentuan, menurut Suratman, yakni maksimal 1,5 kilometer. “Untuk tahun ini, bahkan di seluruh pemondokan berada di Markaziyah yang jaraknya paling jauh berkisar 500 meter dari Masjid Nabawi,” jelasnya.

Sementara terkait kapasitas kamar bagi jamaah, Suratman memastikan tak terjadi kepadatan. Kata dia, semua telah diatur.  Kamar maksimal diisi dengan delapan tempat tidur dengan perbandingan satu kamar mandi. 

“Hal ini dilakukan dengan metode tamtir dan taksir, yaitu penetuan kapasitas kamar dan hotel dengan pengukuran luas masing-masing kamar,” jelasnya.

Pada pelaksanaan haji tahun ini, Suratman melanjutkan, ukuran ruangan per jamaah telah ditentukan minimal 3,5 meter, atau dibatas toleransi 3,4 meter, termasuk perbandingan kamar mandi yang mencapai 1 banding 8.

“Maksimal kapasitas per kamar sebanyak 6 orang, minimal 2 orang. Hanya beberapa kamar yang kapasitasnya 7 atau 8 per kamar,” jelasnya. Pengaturan tersebut berdampak pada kenyamanan jamaah. 

Bahkan, dia memastikan kenyamanan yang didapat jamaah lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya. (mas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewie Yasin Limpo Ditangkap KPK, Uang Rp 1,5 Miliar Disita


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler