jpnn.com - BANGKOK - Masa berkabung usai meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej pada 13 Oktober kemarin, masih menyelimuti seantero Thailand.
Namun semua harus move on. Semua orang ingin kembali bergerak memutar kehidupannya. Tak terkecuali para pelaku bisnis seks, distrik lampu merah.
BACA JUGA: Roti Perang Dunia I Ditemukan Masih Perfek
Metro melansir, Senin (24/10) kemarin, sejumlah tempat hiburan yang menyediakan layanan seks sudah mulai dibuka, hanya sepuluh hari setelah Sang Raja mangkat.
Apa mau dikata. Semua butuh uang.
BACA JUGA: Hillary Clinton di Atas Angin
Para pekerja seks di sejumlah kelab, tampak mengenakan gaun seksi berwarna hitam. Tak hanya satu dua orang, semua memakai pakaian serba hitam.
"Masih sangat tenang. Semua orang sedih karena raja meninggal. Namun kami harus tetap bekerja. Membuat (mencari) uang," ujar Lek (26), salah seorang pekerja seks.
BACA JUGA: Tragis, Pensiunan Tentara Ledakkan Diri di Taman Kota
Dia mengaku, pekerjaan yang selama ini dia geluti adalah satu-satunya nan bisa dia lakukan. Setidaknya sampai saat ini. "Tidak ada hal lain yang bisa kami lakukan. Kami harus keluar dan menemukan pelanggan, untuk uang," ujarnya.
Salah seorang pelaku transeksual, Noi (24) juga mengaku, masa berkabung memang masih berlaku. Tak bermaksud melanggar, namun dia mengatakan tak ada salahnya mereka kembali bekerja.
"Kami mencintai raja. Sedih. Kami mencintai negara ini. Namun tentara (aparat) memahami hal ini dan mereka membiarkan kami bekerja lagi. Bar sudah terbuka, waria kembali. Kami sudah buka. Kembali berbisnis. Kami ingin orang datang dan melihat kami," kata Noi.
Namun semua memang belum sama seperti biasanya. Banyak bar, kelab dan sejenisnya di Bangkok telah buka, tetapi dengan lampu yang redup, tanpa musik keras, belum ada tarian. Kalau pun ada, paling di balik pintu tertutup.
Mereka, bisnis ini, juga harus tutup lebih awal. Sekitar pukul 12 malam, bukan seperti biasa yang bisa sampai pukul 02.00 atau 03.00 dini hari. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Trump Dituding Menyentuh Bintang Film Dewasa dengan Paksa
Redaktur : Tim Redaksi