jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan terus mendorong Baguna terus bersama rakyat menanggulangi dampak virus Covid-19 meski di tengah serangan fitnah.
Pada Sabtu (11/7), DPP PDI Perjuangan memanggil perwakilan Baguna dari 34 provinsi dalam rapat koordinasi (rakor) di kantor pusat di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: PDIP - Gerindra Makin Mesra, Usung Keponakan Prabowo di Pilkada
Rakor itu dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Para peserta terlebih dahulu dipastikan non-reaktif dengan rapid test, dilengkapi masker serta hand sanitizer, dan berjarak. Bahkan minum jamu sebelum mengikuti acara.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membuka acara itu ditemani Wasekjen Bidang Kerakyatan Sadarestuwati, Ketua DPP PDIP bidang Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning, dan Ketua DPP PDIP bidang Pariwisata Wiryanti Sukamdani.
BACA JUGA: Ingat ya, Virus Corona Tidak Takut Suhu Panas
Hadir juga sebagai narasumber ialah Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi Basarnas Abdul Haris Achadi.
Hasto menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bahwa situasi saat ini mengharuskan seluruh warga dunia, tak terkecuali Indonesia, siap dengan new normal. Yakni semacam budaya dan protokol baru dalam kehidupan yang harus diikuti.
"Kami harap kader Baguna selalu siap bergerak di tengah rakyat, membantu dan berpihak kepada rakyat tanpa membedakan pilihan politiknya. Meskipun di sosmed kita sering dikepung, percayalah seperti disampaikan Bung Karno, senjata yang paling kuat adalah persatuan dengan rakyat itu sendiri," ujar Hasto.
Hasto juga menyampaikan, pandemi covid adalah momentum untuk bangsa Indonesia mengembangkan kemampuan berdikari.
Sebab Indonesia penuh dengan sumber obat-obatan yang genuine, herbal, dan ramah tubuh.
"Di balik covid-19, ini membuka jalan bagi kita agar berdikari bisa kita lakukan, karena kita punya semua sumber dayanya. Yang harus dilakukan adalah mengutamakan rasionalitas publik serta mendorong riset dan pengembangan," ulas Hasto.
Hasto menerangkan, rapat koordinasi yang dilakukan ini adalah demi mendorong terbangunnya optimisme.
Hasto menegaskan, PDIP tetap setia pada jalan kerakyatan dan percaya Baguna bisa melaksanakannya.
"Justru ketika digembleng dengan serangan serta fitnah partai bisa selalu solid, dalam satu kesatuan rampak barisan, bahwa mereka yang selalu menyerang dan fitnah kita, justru kita tunjukkan rakyat selalu memberikan kepercayaan makin besar kepada PDI Perjuangan," pungkas Hasto.
Sementara Ketua DPP PDIP bidang Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning menjelaskan tema rakor tersebut adalah 'Semua Buat Semua, Satu Buat Semua, Semua Buat Satu'.
Keprihatinan yang muncul saat ini adalah aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang masih terjadi, yang berdampak juga ke Jawa Tengah, Jakarta, dan daerah lain. Lalu berbagai bencana alam di Banten maupun Jawa Barat.
Di Riau, Sulawesi Selatan, terjadi banjir bandang. "Makanya kita harus cepat berkoordinasi agar bisa membantu rakyat," kata Ribka.
Masalahnya, semua kejadian itu terjadi di tengah pandemi covid-19 yang mewajibkan pelaksanaan protokol kesehatan yang salah satunya adalah menjaga jarak.
Maka itulah Badan SAR Nasional (Basarnas) diajak memberikan materi karena berpengalaman dalam hal teknis kebencanaan.
"Ini berkaitan dengan teknis. Kalau jeder, misalnya terjadi bencana, gimana caranya kalau di tengah pandemi covid, kita tetap harus menyelamatkan. Jadi bagaimana kita misalnya harus menjaga jarak, namun di saat sama harus juga mengungsikan," kata Ribka. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga