Meski Macet, Jangan Tahan Kencing Kelamaan

Sabtu, 04 September 2010 – 17:16 WIB

JAKARTA -- Ketua Bidang Advokasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB, memberikan kiat agar para pemudik tetap sehat dalam perjalanan

Dijelaskan Ari, kelelahan merupakan kondisi yang umum terjadi jika kita melakukan perjalanan darat yang panjang dan lama

BACA JUGA: MISS, Teknik Baru Bedah Tulang Belakang

Kelelahan berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh dan akhirnya membuat kita mudah terinfeksi oleh kuman atau virus, terutama bakteri dan virus penyebab penyakit infeksi usus (diare) dan penyakit infeksi saluran pernafasan atas (flu, batuk pilek dan sakit tenggorokan).

Karenanya, Ari mengingatkan pentingnya isitirahat cukup sebelum berangkat mudik, terutama bagi pemudik yang menggunakan jalan darat, mengingat waktu sampai ketempat tujuan tidak bisa diprediksi
Bagi pemudik yang memang kebetulan membawa kendaraaan sendiri, disarankan ada beberapa anggota keluarga yang bisa mengendarai kendaraan sehingga kendaraan tersebut dapat dikendarai secara bergantian

BACA JUGA: Jelang Lebaran, Pemudik Ramai Titip Hewan



Ari menganjurkan, selama perjalanan mudik, agar memanfaatkan tempat istirahat untuk bisa melakukan olah raga kecil dan bisa melakukan gerakan relaksasi khususnya kaki, tangan dan leher
Manfaatkan juga tempat istirahat untuk bisa buang air kecil agar jangan sampai menahan kencing yang akan berakibat pada infeksi saluran kencing

BACA JUGA: Wanita Baik-baik Rentan Tertular HIV/AIDS



"Dalam kondisi perjalanan yang tidak bisa diprediksi seperti kemacetan maka jika ada kesempatan untuk berhenti di tempat istirahat (rest area) atau pom bensin diusakahan agar bisa buang air kecil (BAK)Kejadian infeksi saluran kencing (ISK) dapat terjadi akibat kita menahan BAK yang seharusnya tidak terjadi," terang Ari Fahrial Syam dalam keterangan yang dirilis, Sabtu (4/9).

Bagi para pemudik yang tetap ingin melakukan ibadah puasa, Ari menyarankan, agar perjalanan mudik pada saat sehabis BukaPerjalanan malam lebih menguntungkan, selain udara yang lebih dingin, saat perjalanan malam tersebut kita tidak dalam keadaan berpuasaDia juga mengingatkan agar jangan membeli makanan dan minuman di pinggir jalan mengingat kualitas makanan dan minuman yang belum tentu terjaga dengan baik karena selalu terpapar dengan panasTerutama untuk makanan dan minuman rumahan (hand made)

"Makanan dan minuman ini berpotensi terkontaminasi baik dari debu dan kotoran lain karena memang dijajakan di jalan raya," terangnyaSedang bagi para pemudik yang akan membawa makanan untuk bekal selama perjalanan usahakan membawa makanan keringJika tetap juga ingin membawa bekal makanan selama perjalanan, lanjutnya, harus diperhatikan bahwa makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi kurang dari 6-8 jam setelah pembuatanMengingat makanan tersebut tidak tersimpan dengan kondisi baik selama perjalanan.

Yang tak kalah penting, lanjutnya, membawa obat-obatan sederhana antara lain obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah khususnya untuk mencegah mabuk perjalanan serta obat sakit maagDijelaskan, obat-obatan tersebut sangat membantu sebagai obat pertolongan pertamaSelain itu krim/balsem penghangat badan.

Bagi para pemudik dengan penyakit kronis misal penderita kencing manis, hipertensi, penderita asma, kolesterol tinggi dan asam urat tinggi, diingatkan tidak lupa membawa obat-obatan yang rutin dikonsumsi, dengan jumlah yang cukup, baik selama berada di kampung maupun saat kembali"Kita harus maklum bahwa dalam suasana menjelang lebaran ini kita tidak bisa memprediksi apotik-apotik dan toko obat yang buka selama perjalanan atau saat kita berada di kampung," demikian Ari, yang juga Staf Departemen Ilmu penyakit Dalam FKUI-RSCM itu(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips Olah Raga Saat Puasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler