Meski Tren Pengangguran Menurun, Pemprov Jateng Terus Genjot Program Pendidikan Vokasi

Rabu, 08 November 2023 – 17:30 WIB
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana. Foto: Humas Pemprov Jateng.

jpnn.com - SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) akan terus menggenjot program pendidikan vokasi, meskipun tren angka pengangguran terbuka di wilayahnya setiap tahun mengalami  penurunan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statiskin (BPS) Jawa Tengah, pada Agustus 2021 tingkat pengangguran terbuka berada pada angka 5,95 persen, pada Agustus 2022 turun menjadi 5,57 persen, dan pada Agustus 2023 menjadi 5,13%. 

BACA JUGA: Antisipasi Peretasan, Pemprov Jateng Perkuat Pengamanan Sistem Informasi

"Kami pun punya program prioritas berupa pendidikan vokasi. Kami akan mempersiapkan pekerja-pekerja atau masyarakat di Jawa Tengah ini untuk meningkatkan skill atau keterampilan," kata Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana di Semarang, Rabu (8/11).

Nana upaya penurunan angka pengangguran itu akan terus dilakukan supaya ekonomi masyarakat meningkat. “Kami  dari tahun ke tahun terus menata diri untuk mengurangi masalah pengangguran. Jadi, ini suatu penurunan yang sangat baik, dan kita akan terus melakukan langkah-langkah untuk lebih menurunkan,” ucap Nana.

BACA JUGA: Ekonomi Jateng Triwulan III-2023 Tumbuh 5,07 Persen, Masih Berpotensi Meningkat Lagi

Pendidikan vokasi merupakan salah satu langkah konkret yang sudah dilakukan oleh Pemprov Jateng.

Program ini juga turut melibatkan perusahaan-perusahaan atau industri yang ada di Jateng.

BACA JUGA: Lagi, Pemprov Jateng Menggelontorkan Bantuan Beras Cadangan, Kali Ini di Kota Tegal

Tujuannya adalah menyiapkan tenaga kerja yang siap dan sesuai dengan kebutuhan industri.

Jateng sebagai provinsi dengan produksi tenaga kerja yang besar, link and match antara dunia pendidikan dan industri atau perusahaan harus menjadi kunci.

Untuk itu,  pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat Jateng perlu ditingkatkan secara terus-menerus mengikuti perkembangan dan kebutuhan industri.

"Kami melihat ke depan perlu ada persiapan-persiapan, karena akan ada beberapa investor yang masuk. Kami harapkan dengan pendidikan, termasuk sertifikasi ketrampilan, akan lebih mampu mengurangi pengangguran di Jateng. Nanti akan kami masukkan ke lokasi industri di Jateng,” kata Nana.

Masih berdasarkan data BPS Jateng, penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah periode Agustus 2022 sampai Agustus 2023 sebanyak 1,60 juta orang.

Dari jumlah itu, sektor lapangan usaha pertanian, akomodasi dan makan-minum, serta konstruksi menyerap tenaga kerja terbanyak.

Masing-masing 326 ribu orang pada usaha pertanian, 303 ribu pada usaha akomodasi dan makan-minum, serta 259 ribu pada usaha konstruksi. (jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler