Metallica Menghentak, GBK pun Berteriak dan Bersorak

Senin, 26 Agustus 2013 – 13:45 WIB
James Hetfield dan Kirk Hammet saat konser Metallica di Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (25/8) malam. Foto: Farid Fandi/Jawa Pos

jpnn.com - METALLICA benar-benar menunjukkan kegaharannya di Gelora Bung Karno, Minggu (25/8) malam. Tampil di hadapan tak kurang dari 50 ribu penonton, grup heavymetal asal Los Angeles, California itu selama dua jam mengajak penggemarnya berteriak, bernyanyi bersama, sekaligus headbang.

Tepat pukul 20.30, James Hetfield, Kirk Hammet, Lars Ulrich dan Robert Trujillo mengawali show. Ulrich dengan gebukan drumnya langsung menyodorkan intro Hit The Lights yang mengawali konser.

BACA JUGA: Ajang Kenakalan Lady Gaga dan Miley Cyrus

Tahu energi dan antusias penonton begitu besar, Metallica langsung menghentak dengan Master of Puppets. Menyusul alunan Fuel dari album ReLoad, penonton lantas disuguhi Ride The Lightning dari album dengan judul sama yang dirilis pada 1984 itu.

King James -julukan James Hetfield- tahu betul kerinduan penggemar Metallica setelah 20 tahun berlalu sejak konser dua hari pada 1993 di Stadion Lebak Bulus yang berakhir rusuh. "Jakarta, You're so energetic," ucap Hetfield yang langsung mengundang reaksi girang penonton.
 
Satu per satu lagu yang disuguhkan membuat suasana makin panas. Fade to Black, The Four Horsemen, Cyanide dan Welcome Home pun diperdengarkan.

BACA JUGA: Olivia Zalianty Kagumi Keindahan Berau

Sad But True yang menjadi lagu kesembilan di konser itu membuat GBK makin bergemuruh. Kor penonton di kelas festival, hingga VIP di tribun pun terdengar. "…..Hey, I'm your life,  I'm the one who takes you there….."

Gemuruh suara penonton ditimpa dengan deru gebukan drum Lars Ulrich, kocokan gitar "King James" yang gahar, kasarnya petikan gitar Kirk Hammet dan cabikan bass Rob Trujilo menyuguhkan atmosfer yang berbeda di GBK. Tepukan tangan di atas dari penonton di depan panggung yang terlihat dari tribun GBK juga menjadi tontonan tersendiri.

BACA JUGA: Fatin Gelar Konser untuk Berbagi

Sad But True berakhir, Metallica seolah tak mau memberi kesempatan publik GBK menghela nafas. Orion pun dimainkan.

Begitu Orion tuntas, seluruh personel metallica menghilang di balik panggung. Raungan suara helikopter terdengar dan metalhead yang hadir di GBK sudah mafhum dengan lagu selanjutnya; One. Kor kembali terdengar untuk mengalunkan lagu balada berintro pelan tapi makin gahar di tengah dan ujung lagu itu.

Kor dilanjutkan dengan For Whom The Bell Tolls. Lagu yang terinspirasi dari novel dengan judul sama karya Ernest Hemingway itu membuat GBK makin bergelegar. Tuntas For Whom The Bell Tolls, nomor selanjutnya adalah Blackened.

Metallica kembali mengajak GBK bernyanyi ketika intro lagu balada Nothing Else Matter mengalun. "So close…no matter how far….."

Pada akhir lagu, James Hetfield duduk membungkukkan badan sembari memperlihatkan pick guitar yang digunakannya. Ketika tulisan Metallica di pick guitar terlihat di giant screen, gemuruh suara pennon langsung ditimpali intro Enter Sandman.

Seolah inilah puncak pesta tadi malam di GBK. Seolah terlupakanlah harga BBM yang sudah naik sejak dua bulan ini. Terlupakan pula bahwa rupiah sedang bergejolak. Jingkrakan puluhan ribuan orang di GBK menunjukkan seolah tak ada masalah.

Exit light
Enter night
Take my hand
We're off to never never-land

Tuntas Enter Sandman, Metallica pun pamitan. Tapi massa di GBK tak percaya begitu saja. Indonesia sebagai negara terakhir rangkaian tur Metallica di Asia tentu akan mendapat hal istimewa.

Suara we want more pun menggema. Dan benar, King James hanya mencandai publik GBK. Vokalis kelahiran 3 Agustus 1963 itu hanya berganti guitar untuk melanjutkan pesta. Mengalunlah Creeping Death, Fight Fire with Fire dan Seek and Destroy sebagai tembang terakhir dari konser yang menyuguhkan 18 lagu itu.  

Metallica pun mencoba membangun kedekatan emosi dengan penggemarnya, ketika Lars Ulrich melihat penontong menggunakan bendera Merah-Putih bertuliskan Metallica, Solo-Indonesia. Bendera itu kemudian dibawa ke atas panggung, sekaligus digunakan sebagai salam perpisahan sebelum mereka terbang ke Bali untuk liburan.

Konser dua jam tadi malam memang mampu mengobati kerinduan fans Metallica yang harus menunggu 20 tahun sejak konser yang berakhir rusuh di Stadion Lebak Bulus. Empat penggawa trash metal itu tahu betul bahwa penggemarnya di Indonesia memang penuh energi.

Namun, musisi senior Setiawan Djody punya penilaian tersendiri soal konser Metallica tadi malam. Kepada JPNN, Djody mengatakan bahwa dari sisi tata cahaya, panggung dan sound system, konser Metallica tadi malam memang jauh lebih sempurna dibanding konser 20 tahun silam di Lebak Bulus.

Djody yang pada 1993 menggunakan bendera AIRO Production untuk mendatangkan Metallica, menangkap betul semangat James Hetfield Cs kala itu. "Semangatnya jauh lebih hebat saat konser 1993. Permainannya juga lebih penuh ruh saat 1993, termasuk antusiasme penontonnya juga berbeda. Untuk konser 1993 dari sisi semangat lebih sempurna," katanya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Reza Rahadian Ingin Rumah di Bali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler