Mewaspadai Varian XE, Ahli Epidemiologi Berpesan Begini

Kamis, 07 April 2022 – 17:05 WIB
Ahli Epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman meminta masyarakat waspada tetapi tidak panik terkait Covid-19 varian XE. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ahli Epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan virus corona varian XE berpotensi lebih cepat menular dibanding lainnya.

Sebab, varian XE merupakan rekombinan dari Omicron BA.1 dan BA.2. 

BACA JUGA: Ahli Epidemiologi Berbagi Cara Menghadapi Ancaman Varian XE

Oleh karena itu, virus corona varian XE diduga lebih cepat menular 10 persen dari Omicron BA.2.

"Kita tahu, BA.2 30 persen lebih cepat menular dari virus asli yang dari Wuhan," kata Dicky kepada JPNN.com, Kamis (7/4).

BACA JUGA: Kemenkes Pastikan Varian Omicron XE Belum Ditemukan di Indonesia

Artinya, lanjut dia, varian XE memang berpotensi memperburuk situasi pandemi Covid-19.

Dicky menjelaskan satu patogen bisa menyebabkan wabah karena indikator-indikator, seperti kecepatan penularan, tingkat keparahan, dan keduanya. "Salah satunya saja sudah harus membuat kita waspada tetapi jangan panik," ujar Dicky.

BACA JUGA: Varian XE Sudah Terdeteksi di Thailand, Masyarakat Diimbau tak Khawatir

Dia mengatakan masyarakat perlu waspada dengan melaksanakan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19.

Meski begitu, Dicky mengimbau masyarakat untuk tidak merasa khawatir secara berlebihan.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan varian XE sudah ditemukan di Thailand.

Menurut dia, varian XE merupakan rekombinan virus merupakan hal yang wajar terjadi.

"Rekombinasi virus bukan merupakan hal baru dan sudah banyak terjadi, termasuk pada virus selain Covid-19,” tutur Wiku. (mcr9/jpnn)

 


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler