Michael Bloomberg, Miliarder yang Akhiri Jabatan sebagai Wali Kota New York secara Sederhana

Naik Kereta Bawah Tanah, Tinjau Proyek Impian

Jumat, 03 Januari 2014 – 00:22 WIB
Foto: New York Daily News

jpnn.com - Michael Bloomberg mengakhiri jabatannya sebagai Wali Kota New York tepat pada pergantian tahun. Selasa lalu (31/12), pemimpin 71 tahun yang telah menjabat selama tiga periode berturut-turut itu berpamitan kepada seluruh staf dan karyawan di kantor wali kota. Kini, Kota New York berada di bawah komando Bill de Blasio.

= = = = =

BACA JUGA: Merokok di Pesawat, Pria Ini Diikat

PADA pekan terakhirnya sebagai wali kota, Bloomberg menyempatkan diri berkunjung ke beberapa proyek konstruksi. Salah satunya adalah pembangunan peron subway di dekat Sungai Hudson yang belum rampung. Jumat waktu setempat (27/12), dia menumpang kereta api menuju peron yang terletak di 34th Street dan 11th Avenue. Di lokasi tersebut sedang dibangun peron subway pusat kota.

Kendati baru akan diresmikan pada musim gugur mendatang, peron itu sebenarnya sudah bisa berfungsi. Bloomberg pun saat berkesempatan menilik proyek tersebut sempat menjajal peron itu. Dari Times Square, dia menumpang kereta api bawah tanah No 7 untuk menuju peron baru tersebut.

BACA JUGA: Baru Dilegalkan, Warga Colorado Langsung Borong Ganja

Begitu turun dari kereta api, gedung-gedung pencakar langit langsung menyambut para penumpang. "Ini sesuatu yang seharusnya membuat kita semua bangga," ungkap Bloomberg begitu menginjakkan kaki di peron tersebut.

Sebenarnya, peron yang pembangunannya menelan biaya sekitar USD 2,4 miliar (sekitar Rp 29,18 triliun) itu hanya menambahkan satu titik henti pada rute subway No 7. Tapi, Bloomberg yakin penambahan satu titik henti tersebut akan sebanding dengan biayanya yang mahal.

BACA JUGA: Mulai 1 Januari 2014, Ganja di Colorado Dijual Bebas

Dalam kunjungannya Jumat lalu, Bloomberg baru sadar bahwa dua alat berat yang dipakai dalam pembangunan peron itu diberi nama Georgina dan Emma. Itu adalah nama dua putri politikus independen tersebut. "Mereka pasti akan sangat senang menjadi bagian dari pembangunan di Manhattan," ujarnya, mengomentari nama dua alat berat itu.

Sedianya, Bloomberg menggagas pembangunan peron tersebut saat New York digadang-gadang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2012. Sebuah stadion, seharusnya, juga dibangun di dekat peron tersebut. Sayangnya, New York gagal menjadi tuan rumah pesta olahraga yang lantas dihelat di Kota London, Inggris, itu. Stadion yang diimpikan pun batal dibangun.

Tapi, Bloomberg adalah wali kota yang tidak mudah menyerah. Meski stadion tidak dibangun dan olimpiade tidak diadakan di kotanya, dia tetap ngotot meneruskan pembangunan peron. Alasannya, wilayah di sekitar Sungai Hudson sedang tumbuh dan akan segera menjadi jujukan publik. Karena itu, dia merealisasikan pembangunan peron di pusat kota tersebut.

New York memang sedang mengembangkan wilayah di sekitar Sungai Hudson. Media menjuluki kawasan komersial itu sebagai Hudson Yards. Di area tersebut, pemerintah kota membangun gedung-gedung perkantoran, apartemen, dan hotel-hotel yang tinggi menjulang. Sebuah gedung pertemuan juga akan segera dibangun di tempat tersebut. Dalam waktu lima tahun, diperkirakan akan berdiri 9.000 apartemen di sana.

Selain Hudson Yards, peron itu menjadi titik henti strategis bagi penduduk kota yang gemar bermain ke taman. Di dekat peron baru itu, terdapat High Line, jalur kereta gantung yang kini menjadi taman publik. "Peron ini membuat mimpi kami menjadi kenyataan," kata Stephen Ross, chairman Related Companies, perusahaan realestat yang terlibat dalam pembangunan tersebut.

Keberhasilan Bloomberg mengakhiri mandat politiknya tepat pada pengujung 2013 menciptakan beban tersendiri bagi Blasio. Pengganti Bloomberg tersebut baru saja menjalani pelantikan sederhana di depan rumahnya yang terletak di kawasan Brooklyn. Beberapa menit setelah pergantian tahun, dia mengucapkan ikrar setianya sebagai wali kota New York.

Pelantikan sederhana itu memang hanya simbolis. Sesuai tradisi, pergantian pucuk pimpinan New York selalu terjadi pada pergantian tahun. Jadi, Blasio pun mengikuti tradisi yang sudah berjalan. Disaksikan istri dan dua anaknya, wali kota ke-109 tersebut resmi meneruskan mandat Bloomberg sebagai orang nomor satu New York. Upacara pelantikan resmi baru berlangsung sore hari di balai kota. (AP/BBC/hep/c16/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... HP Pangkas 5 Ribu Karyawan di 2014


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler