jpnn.com - jpnn.com - Direktur Warisan Diplomasi Budaya, Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)
Nadjamuddin Ramly mengatakan, ada alasan filosofi, antropologis hingga pemerintah merayakan milad Mesjid Istiqlal pada 22 Februari.
"Kita tahu, empat bulan terakhir kondisi di ibu kota penuh dengan keributan. Ada dua kelompok masyarakat terpolirisasi. Kita semua tentunya berharap usai Pilkada situasi bisa langsung tenang," kata Nadjamuddin di Mesjid Istiqlal, Rabu (22/2).
BACA JUGA: Habib Rizieq: Setop Kriminalisasi Ulama
Menurut Nadjamuddin, penyebaran Islam di Indonesia sangat kental dengan budaya. Sudah lama kultur budaya dengan agama menyatu.
"Mesjid Istiqlal dibangun dalam proses cukup panjang. Dimulai dari Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961 hingga kemudian diresmikan Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978," ujarnya.
BACA JUGA: Pesan Menyejukkan Bachtiar Nasir
Pemilihan lokasi pembangan Mesjid Istiqlal bukan tanpa alasan.
Sebagai inisiator Istiqlal, Soekarno memilih taman Wihelmina sebagai lokasi pembangunan mesjid.
BACA JUGA: Aji Kecam Kekerasan kepada Jurnalis Saat Liput Aksi 112
Letak di antara Gereja Katedral dan Gereja Immanuel adalah melambangkan kebersamaan dalam keberagaman.
"Itulah Indonesia, negara yang dibangun dengan dasar kemajemukan dan yang disatukan dengan Pancasila. Berangkat dari keprihatinan publis atas kondisi sosial budaya masyarakat khususnya di Jakarta, sekaligus merayakan Milad Mesjid Istiqlal, kami merancang kegiatan agar kembali ingat tentang pentingnya merawat cita-cita kemerdekaan dan semangat kebhinekaan," bebernya.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan di antaranya, bersih-bersih Mesjid Istiqlal, pameran arsip sejarah Istiqlal, presentasi sejarah Mesjid Istiqlal, dan pertunjukan musik, dan pembacaan puisi.
Milad Istiqlal ke-39 ini akan dihadiri Wapres Jusuf Kalla, Mendikbud, dan Menag yang puncak acanya digelar malam nanti.
Sedangkan siang ini, dibuka dengan pameran arsip sejarah Istiqlal oleh Mendikbud Muhadjir Effendy.
Sementara Imam Besar Mesjid istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan, mesjid ini adalah simbol kemerdekaan.
Ada kekhawatiran Islam adalah agama teroris dan kekerasan.
Namun dengan tampilnya Indonesia dengan penduduk muslim terbanyak menjadikan bukti Islam adalah toleransi. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Air di Istiqlal Mati, Massa Aksi 112 Pipis Sembarangan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad