Milenial, Investasi Jangan Cuma Ikut Arus, Yuk Kenali Kunci 'Cuan' Sesungguhnya...

Sabtu, 14 Agustus 2021 – 06:15 WIB
Perencana keuangan senior Aidil Akbar menyarankan calon investor milenial mengenali risiko terlebih dahulu sebelum mulai terjun berinvestasi. Foto: antara

jpnn.com, JAKARTA - Generasi milenial saat ini memiliki banyak cara untuk mengakses informasi, termasuk investasi. Namun, apakah semua informasi itu benar?

Perencana keuangan senior Aidil Akbar menyarankan calon investor milenial mengenali risiko terlebih dahulu sebelum mulai terjun berinvestasi.

BACA JUGA: BJB Sekuritas Bidik Potensi Investasi Pasar Modal di Jabar

"Milenial cenderung banyak yang berinvestasi karena hanya ikut-ikutan, sehingga belum paham memitigasi risiko yang akan terjadi," kata Aidil di Jakarta, Jumat (13/8).

Menurutnya, mengenali risiko sebelum berinvestasi sangat penting dan bisa dipelajari di mana saja.

BACA JUGA: Pemerintah Hapus 622 Situs Investasi Ilegal

Milenial bisa mengikuti media sosial dan kelas-kelas daring yang menjamur di tengah pandemi.

Kendati demikian, tetap harus bisa selektif memilih, mengingat majunya teknologi saat ini bisa saja menyesatkan.

BACA JUGA: OJK Hentikan Kegiatan Usaha 11 Entitas Ini, Ada Investasi Crypto

"Kalau media sosial biasanya hanya memberitahu kulit-kulitnya saja, lebih baik kelas daring dari institusi yang jelas dan berbayar," ucap Aidil.

Aidil menjelaskan merogoh kocek sedikit untuk kelas daring dan mempelajari risiko investasi akan lebih baik daripada merugi karena minimnya pengetahuan saat berinvestasi.

Setelah mengerti dasar dasar dan risiko berinvestasi, calon investor milenial harus bisa memposisikan diri akan jadi apa ke depannya.

Aidil mengingatkan apakah milenial akan menjadi investor jangka panjang atau trader yang cenderung hanya dalam jangka pendek.

"Agar mengerti strategi yang harus diterapkan dan instrumen apa yang harus dipilih," kata dia.

Kemudian, saat berinvestasi disarankan memakai uang dingin atau dana yang tidak diperlukan.

"Uang itu memang ditujukan untuk berinvestasi, bukan uang panas atau uang yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari, mengingat investasi cenderung berjangka panjang," beber dia.

Aidil juga menyarankan agar investasi dilakukan secara perlahan dan tidak terburu-buru. Apalagi, lanjut dia, menanamkan modalnya dengan jumlah yang sangat besar.

"Kenali dulu saja risikonya, rasakan dulu naik-turunnya karena risikonya berbeda-beda," tegas Aidil. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler