jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kesiapan PT Pertamina (Persero) menghadapi perubahan besar perilaku mobilitas masyarakat yang ditandai dengan migrasi penggunaan kendaraan konvensional ke jenis listrik.
Menurut Bamsoet, migrasi itu pada akhirnya akan berdampak pada penurunan permintaan bahan bakar minyak (BBM) yang merupakan salah satu core usaha Pertamina.
BACA JUGA: Irma Suryani Chaniago Sebut Ahok No Finishing Touch di Pertamina
Bamsoet mengatakan sebagai perusahaan negara yang aset sangat besar, per 30 Juni 2020 USD 70,22 miliar dengan total liabilitas USD 40,56 miliar dan jumlah ekuitas USD 29,66 miliar, Pertamina harus mampu memanfaatkan berbagai kekuatan yang dimilikinya agar relevan dengan kebutuhan kendaraan listrik.
"Sehingga kegiatan usahanya tetap berjalan," tegas Bamsoet usai menerima kunjungan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di ruang kerja ketua MPR di Jakarta, Rabu (24/2).
BACA JUGA: Di Hadapan Kostrad, Syarief Hasan Puji Peran TNI Atasi Pandemi Sekaligus Tumpas KKB
Ketua ke-20 DPR RI ini mendukung salah satu rencana Pertamina mengkonversi kilang BBM menjadi petrokimia untuk menunjang kebutuhan bisnis baterai dalam ekosistem kendaraan listrik.
Selain itu, Pertamina juga bisa bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero memanfaatkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk dikembangkan menjadi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
BACA JUGA: Bu Risma Lelang Rolls-Royce dan Mercedes-Benz demi Bantu Korban Bencana
Pertamina, lanjut Bamsoet, juga bisa bekerja sama dengan mitra perusahaan global untuk mengembangkan bisnis sistem penyimpanan energi (energy storage system/ ESS).
"Selain juga masuk dalam bisnis daur ulang (recycle) baterai, sebagai upaya substitusi impor komponen baterai yang ditunjang oleh hilirisasi industri baterai litium," jelas Bamsoet.
Wakil ketua umum Kadin Indonesia ini menekankan, berbagai peluang usaha tersebut menunjukkan banyak hal yang bisa dimanfaatkan Pertamina dalam menghadapi era kendaraan listrik.
Ia meyakini dengan kekuatan bisnis dan jaringannya, Pertamina pasti mampu menghadapinya.
"Dengan kesiapan menghadapi era kendaraan listrik, Pertamina sekaligus siap memastikan setoran yang ia serahkan ke kas negara tidak akan terlalu terganggu," paparnya.
Dia menuturkan pada 2019, tercatat Rp 181,5 triliun disetorkan Pertamina ke kas negara. "Kelak saat memasuki era kendaraan listrik, setoran tersebut tidak sampai turun," pungkas Bamsoet.
Turut hadir para pengurus IMI Pusat antara lain Sekjen IMI Ahmad Sahroni, Badan Pengawas Kombes (Pol) Syamsul Bahri, Bendahara Umum Effendi Gunawan, Wakil Ketua Umum Mobilitas Rifat Sungkar, Wakil Ketua Umum IT dan Digital Tengku Irvan Bahran, Wakil Ketua Umum Internasional dan Event Judiarto, dan Direktur Off The Road Olahraga Sepeda Motor Eddy Saputra. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy