Militer Australia Maklumi Kemarahan TNI

Rabu, 04 Januari 2017 – 16:51 WIB
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JPNN.Com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) memutuskan moratorium kerja sama dengan militer Australia. Pemicunya adalah adanya informasi tentang penghinaan terhadap lambang Pancasila di salah satu fasilitas militer di Negeri Kanguru itu.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mayjen TNI Wuryanto, mengatakan pihak militer Australia atau Australian Defence Force (ADF) telah mengerti kekecewaan Indonesia. "Australia sudah sangat merespon bagus (TNI hentikan kerja sama)," ujarnya seperti diberitakan JawaPos.Com, Rabu (4/1).

BACA JUGA: Didepak TNI, Begini Tanggapan Australia

Menurut Wuryanto, seharusnya militer Autralia lebih menghargai dan menghormati lambang negara Indonesia. Dia menegaslan, TNI tentu tak mau lambang negara RI dihina di negara lain.

"Kerja sama ini mestinya harus saling menguntungkan, saling memberikan manfaat, saling menghormati dan saling menghargai," katanya.

BACA JUGA: DPR: Depak Militer Australia adalah Keputusan Tepat

Bedasarkan informasi yang dihimpun, penyebab moratorium kerja sama militer itu adalah saat tim personel Kopassus TNI AD terlibat latihan bersama dengan pasukan komando Australia, Special Air Service Regiment (SARS) di Perth. Saat itulah ada salah seorang instruktur Kopassus yang melihat ada unsur penghinaan terhadap simbol Pancasila di fasilitas militer milik pasukan elite Australia tersebut.(cr2/JPG)

BACA JUGA: DPR Sindir Kemampuan Menembak Militer Australia

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Puji Ketegasan TNI Putus Hubungan dengan Australia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler