jpnn.com, JAKARTA - Jepang dan India, Senin, memulai latihan jet tempur bersama pertama mereka dekat Tokyo sebagai usaha untuk memperkuat hubungan pertahanan saat mereka menghadapi kekuatan militer China yang semakin meningkat di Indo-Pasifik, kata Kementerian Pertahanan Jepang.
Empat jet F-2 dan F-15 dari Angkatan Udara Jepang direncanakan bergabung ke dalam latihan tempur udara selama 11 hari di sekitar Pangkalan Udara Hyakuri di Prefektur Ibaraki, timur laut dari Tokyo, menurut kementerian tersebut.
BACA JUGA: TKA China Bentrok dengan Pekerja Lokal di Morowali, ART Sentil Kemenkumham
Dari Angkatan Udara India, empat jet tempur SU-30MKI, dua pesawat angkut C-17, dan sebuah tanker pengisian bahan bakar udara IL-78 berpartisipasi, kementerian tersebut sampaikan.
Latihan tersebut ditunda karena pandemi virus corona, yang muncul sejak awal 2020.
BACA JUGA: Pemerintah Berharap 235 Ribu Turis China Kunjungi Indonesia Tahun Ini
Kegiatan itu disetujui oleh menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara tersebut dalam pertemuan pertahanan two-plus-two perdana mereka di New Delhi pada November 2019.
Selain India, Jepang juga telah mengadakan latihan bilateral seperti itu dengan Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Jerman, menurut kementerian Jepang.
BACA JUGA: Dandim Sampaikan Kabar Situasi di PT GNI Pascabentrok TKA China vs Karyawan WNI
Pasukan darat dan laut Jepang dan India telah mengadakan latihan bersama terlebih dahulu.
Jepang dan India membentuk kerangka pertahanan empat arah, yang dikenal sebagai the Quad dan juga melibatkan Amerika Serikat serta Australia.
Pengelompokan ini dianggap sebagai pengimbang China saat Beijing berusaha meningkatkan kekuatan militer dan ekonominya di kawasan tersebut.
Hubungan antara Jepang dan China telah memburuk karena beberapa isu, seperti klaim China terhadap beberapa pulau kecil yang dikendalikan Jepang di Laut China Timur.
Selain itu, kapal-kapal penjaga pantai China telah berulang kali memasuki perairan Jepang di sekitar Pulau Senkaku, yang China sebut sebagai Diaoyu.
Hubungan India dengan China juga masih tegang, terutama sejak bentrokan bersenjata pada Juni 2020 di sebuah daerah perbatasan Himalaya.
Dalam kejadian tersebut, 20 tentara India dan empat tentara China dilaporkan tewas. Bentrokan tersebut merupakan yang paling banyak menjatuhkan korban jiwa di antara kedua pasukan sejak 1975.
Pada Desember, perkelahian di perbatasan di antara kedua negara berujung pada cedera yang dialami kedua pihak, menurut media lokal India. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif