Militer Syria Giliran Serbu Dua Kota Dekat Perbatasan

Jumat, 12 Agustus 2011 – 12:20 WIB
DAMASKUS - Kecaman dunia dan ancaman sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa tak membuat pemerintah Syria bergemingSetelah meluluhlantakkan dan lantas mundur dari Kota Hama, militer yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad gencar melancarkan operasi penumpasan terhadap demonstran anti pemerintah di dua kota baru dekat perbatasan Turki dan Lebanon kemarin (11/8)

BACA JUGA: Tiongkok Stop Sementara KA Peluru

Bahkan, sehari kemarin lima tewas akibat tembakan militer.

Korban jiwa jatuh sesaat setelah barisan tank memasuki Kota Qusayr, Provinsi Homs, kemarin pagi
Selain lima korban tewas, tembak tentara Syria juga melukai 16 warga lainnya

BACA JUGA: Rekonsiliasi, Yingluck Pertahankan KSAD

Bahkan, Abdul-Karim Rihawi selaku kepala Liga HAM Syria yang berpusat di Damaskus menyatakan bahwa sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangan tersebut.

Serangan tank dan tentara membuat penduduk setempat kabur untuk menyelamatkan diri
"Warga melarikan diri ke sawah dan kebun

BACA JUGA: Bocah Meksiko Sukses Operasi Implan Wajah

Seluruh jaringan komunikasi ke kota itu diputus," ungkap seorang aktivis yang dihubungi melalui telepon dari Nicosia, SiprusDia menambahkan, belasan orang terluka akibat serangan itu"Aparat menembaki warga yang coba melarikan diri ke Distrik Al Basateen," katanya.

Tank, sejumlah truk pengangkut personel, dan bus yang berisi tentara Syria selanjutnya bergerak menuju ke Kota Saraqeb, Provinsi Idlib, dekat perbatasan dengan Turki.

"Suara tembakan terdengar beberapa saat kemudian di kota tempat demonstrasi menuntut lengsernya rezim Assad terus berlangsung setiap hari setelah salat tarawih," terang Lembaga Pemantau HAM Syria dalam pernyataannya.

Militer Syria juga menggerebek rumah-rumah warga dan menangkap sekitar 100 orang, termasuk 35 anak-anak"Tentara mendobrak pintu sejumlah toko milik para aktivis dan keluarganya untuk mencari merekaMereka memutus jaringan listrik di kota tersebut pula," kata lembaga itu.

Jumlah korban tewas lebih banyak dilaporkan terjadi sehari sebelumnya atau Rabu lalu (10/8)Sedikitnya, 18 orang ditembak mati oleh tentara saat melakukan operasi di kawasan Baba Amro di Kota Homs"Jumlah korban luka melebihi angka 100 orangSebagian di antaranya kritisWarga mulai mengungsi untuk mencari tempat yang lebih aman," ujar organisasi advokasi HAM Syria itu.

Tentara menggunakan senjata berat untuk menembaki warga sipil di Baba Amro sejak Rabu malam hingga dini hari kemarin"Saksi mata menyaksikan pembantaian," ungkap Rami Abdulrahman, kepala Lembaga Pemantau HAM Syria, kepada Reuters.

Di Kota Deir el-Zour, timur Syria, penduduk setempat melaporkan sejumlah senjata berat dikerahkan ke wilayah ituTentara juga menangkap sejumlah orang, menembaki sebuah masjid, dan menuliskan slogan-slogan pro-Assad dengan menggunakan cat semprot di sejumlah bangunan.

Rangkaian serangan itu terjadi setelah Asisten Sekretaris Jenderal PBB Oscar Fernandez Taranco menjelaskan secara singkat kepada 15 anggota Dewan Keamanan (DK) terkait kondisi terakhir di SyriaForum itu dihelat selang sepekan setelah PBB secara resmi mengutuk tindakan represif oleh militer Syria dan minta dihentikan segala bentuk kekerasan.

Berbicara dalam forum tersebut, Taranco menyatakan bahwa tidak ada lagi kompromi atas jatuhnya korban tewas dari kalangan demonstran dan warga sipilMenurut dia, saat ini sejumlah pejabat PBB sedang menemui diplomat Syria untuk mendapatkan informasi akurat.

Wakil Duta Besar Inggris untuk PBB Phillip Parham kepada wartawan menggambarkan bahwa pertemuan itu berlangsung tegang dan dalam situasi yang tidak nyamanSejumlah diplomat Barat mengisyaratkan bahwa DK PBB akan mengambil tindakan lebih tegas jika situasi di Syria tidak mengarah pada kondisi lebih baikSemua informasi dan tindakan berikutnya akan dilaporkan pekan depan.

Tak peduli dengan kecaman internasional, Presiden Bashar al-Assad awal pekan ini bersikukuh tetap akan melancarkan operasi menumpas "kelompok teroris"Assad dan Damaskus menuding kelompok itulah yang menghasut warga untuk melakukan demonstrasi melawan pemerintah(AFP/RTR/AP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Induk Pertama Tiongkok Berlayar Perdana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler