jpnn.com, JAKARTA - Upik Hartanti, ibunda Rezkil Khairil, mengaku tak memiliki firasat apa pun terkait nasib anaknya yang tewas akibat kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Banten.
Diketahui, Lapas Kelas I Tangerang terbakar pada Rabu (8/9) pukul 01.50 WIB.
BACA JUGA: Tragedi Lapas Tangerang: Upik Bercerita tentang Pertemuan Terakhir, Berderai Air Mata
Kobaran api baru bisa dipadamkan setelah dua jam kemudian tepatnya pukul 03.30 WIB.
Upik sembari menangis berderai air mata menceritakan, satu-satunya tanda anaknya akan pergi untuk selamanya hanya mimpi sang suami, Nursin.
BACA JUGA: Tragedi Lapas Tangerang, Abdul Rachman Thaha Singgung soal Utang
"Saya enggak ada, kalau bapaknya ada mimpi anak hilang. Anak saya hilang. Kan, di Lapas, ya," kata Upik di RS Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (9/9).
Tetapi suami Upik baru bercerita tentang mimpi tersebut setelah musibah kebakaran Lapas Tangerang itu terjadi.
BACA JUGA: Bayu Resign dari Telkom Demi Merawat Bocah Korban Pesugihan
"Iya, mimpi bapaknya. Tetapi dia enggak ngomong, baru kemarin pas ke sini dia ngomong," ujar Upik.
Rezkil yang berusia 23 tahun itu sedang menjalani masa hukuman lima tahun penjara atas kasus penyalagunaan narkoba.
Sebelum meninggal, kata Upik, anaknya itu sudah menjalani masa hukuman selama dua tahun.
Namun, Rezkil diakuinya mendapatkan remisi 1,5 tahun.
Komunikasi terakhir dengan sang anak, lanjut Upik, pada Selasa (7/9) malam pukul 21.00 WIB.
Percakapan yang dibicarakan dengan sang anak seputar makan malam dan permintaan uang jajan.
"Iya, sudah makan, (dijawab) sudah, dia minta uang jajan, ya, sudah nanti ibu kirim," tutur Upik.
Sebelum masuk Lapas Tangerang, sang anak pernah menyampaikan niat pengin kuliah lantaran sudah menganggur dua tahun.
Namun, di luar dugaan saat sang anak hendak mengambil formulir kuliah malah terlibat kasus penyalagunaan narkoba hingga akhirnya masuk penjara.
"Ya, mau masuk kuliah dia, di Jakarta, dia mau kuliah, karena sudah nganggur dua tahun. Dia pas itu sudah mau ambil formulir, oh ternyata dia masuk Lapas," kata Upik.
Upik mengaku mendapatkan informasi kebakaran Lapas Tangerang dari sang suami yang tengah bermain ponsel.
Paling menyedihkan saat mendapata kabar lokasi kebakaran tepat di blok tempat sang anak mendekam di sel berjeruji besi.
"Bapak yang mengabarkan, dia lagi main hape dia lihat lapas kebakaran, sudah tempat anak ini langsung ke sana. Anak bapak katanya termasuk," kata Upik.
Masih dengan isak tangis, dia berharap kasus kabakaran itu diusut hingga tuntas.
"Ya, diusutlah karena kebakaran itu kalau sulit, apa gimana itu dia minta tolong, apa tidak dibuka (selnya, red)," kata Upik.
Data terbaru ada 44 korban meninggal dunia akibat kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Banten pada Rabu (8/9). (cr3/jpnn)
Redaktur : Soetomo
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama