jpnn.com - Mengalami mimpi buruk tentu tidak menyenangkan. Perasaan jadi tidak nyaman dan deg-degan saat bangun yang kemudian bisa berdampak seharian.
Studi ini menemukan kaitan antara tidur berlebihan dengan potensi terjadinya mimpi buruk yang lebih besar.
BACA JUGA: Para Pria Kurang Tidur, Bisa Kena Penyakit Ini
Sebuah studi baru telah menemukan hubungan antara mimpi buruk dan tidur yang terlalu banyak.
Para peneliti dari University of Oxford menemukan mereka yang melaporkan tidur lebih dari sembilan jam semalam, adalah 40 persen lebih mungkin memiliki mimpi buruk daripada mereka yang tidur dalam waktu yang lebih singkat.
BACA JUGA: 5 Efek Negatif Dari Tidur Berlebihan
"Mimpi buruk ini mungkin disebabkan oleh sejumlah besar REM tidur, suatu fase di mana otak aktif dan mimpi biasanya terjadi," kata peneliti, Stephanie Rek, seperti dilansir laman AOL, Rabu (13/9).
Penelitian ini melibatkan sebanyak 846 peserta di Inggris yang mengisi survei online tentang frekuensi dan tingkat keparahan mimpi buruk mereka, selain faktor lain seperti durasi tidur, kejadian kehidupan yang penuh tekanan dan gejala PTSD.
BACA JUGA: 5 Tips Mencegah Kencing Berlebihan yang Menggangu Tidur
Berdasarkan penilaian tim, beberapa perilaku gaya hidup seperti alkohol tampaknya tidak memengaruhi mimpi buruk.
Namun, durasi tidur memang bisa menyebabkan mimpi buruk, seperti halnya variabel lain seperti khawatir, halusinasi dan paranoia.
Rek mengatakan, terapi mungkin bisa membantu dalam beberapa kasus, namun penelitian lebih lanjut akan dibutuhkan.
Stres juga telah dikutip oleh National Sleep Foundation sebagai penyumbang umum mimpi buruk selain makan sebelum tidur, obat-obatan dan gangguan tidur.
Ironisnya, yayasan tersebut juga mencantumkan kekurangan tidur sebagai potensi penyebab terjadinya mimpi buruk dan merekomendasikan agar Anda menjaga suhu kamar agar tetap dingin untuk meningkatkan waktu tidur.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurang Tidur Bikin Wajah Lebih Tua?
Redaktur & Reporter : Fany