Mimpi Mati Lalu Hidup Lagi, Warga Temukan Benda Bersejarah

Selasa, 09 Agustus 2016 – 13:15 WIB
Penemuan meriam. Foto: Radar Banjarmasin

jpnn.com - BANJARMASIN – Warga menemukan meriam kuno yang diduga berasal dari zaman penjajahan di lokasi proyek Jalan Sudirman, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin kemarin (8/8) kemarin.

 Dugaan itu cukup kuat karena sebelum berdirinya Masjid Sabilal Muhtadin, dulunya di situ merupakan benteng Belanda. Benteng yang juga asrama serdadu Belanda itu dikenal dengan nama Fort Tatas atau Benteng Tatas.

BACA JUGA: Miris! Warga Terang-terangan Jual Telur Penyu

Meriam dari baja tulen itu ditemukan tiga pekerja proyek, sekitar pukul 13.30 Wita. Saat itu mereka sedang menggali untuk pembuatan fondasi pile slab.

Salah seorang penemu, Afifuddin awalnya mengira linggisnya membentur pipa air leding.

BACA JUGA: TNI AU Tiba-tiba Mengerahkan Pesawat Tempur Ke Kupang

"Pas ketemu lubang moncongnya, baru sadar itu meriam," ujar pria 45 tahun itu. Afif langsung melapor ke mandornya. Laporan dilanjutkan ke kepolisian dan Dinas Bina Marga sebagai penanggungjawab proyek.

Warga Jalan Mawar ini punya cerita unik. Malam sebelumnya ia mendapat mimpi yang aneh. Dalam mimpinya, Afif meninggal dunia dan kembali dihidupkan. Ia lantas memberi tafsiran pada mimpi itu.

BACA JUGA: Walah, Tempat Karaoke Kok Dekat Sekolah

"Meriam itu benda mati, tapi dihidupkan lagi untuk dilestarikan. Ini barang bersejarah milik masyarakat," ujarnya seraya tersenyum.

Sang mandor, Kharifuddin, 30, mengaku sudah berupaya untuk mengangkut meriam tersebut. Kawat baja dilingkarkan lalu coba diangkut dengan forklift. "Tapi baru terangkat beberapa sentimeter, forklift-nya sudah nungging-nungging. Tidak kuat," ujarnya.

Dari hasil pengukuran awal, panjang badan meriam yang terlihat 1,9 meter. Diperkirakan masih ada 0,5 meter yang tertanam di median taman jalan. Lingkar badannya berukuran 85 sentimeter.

Moncongnya punya diameter 35 sentimeter. Sementara lubang untuk memasukkan pelornya berdiameter 20 sentimeter. "Kami temukan pada kedalaman 1,2 meter dari permukaan jalan," imbuhnya. (fudij/ran/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lah, Kok TKA di Sumut Diperlakukan Istimewa?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler