jpnn.com - BATAM - Sebelum ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri, ternyata mantan anggota DPRD Kepri, Abdul Aziz mendapat isyarat dalam mimpinya.
"Pengakuan tersangka beberapa hari belakangan ini ia sering mimpi didatangi polisi," ujar Direktur Dirkrimsus Polda Kepri, Kombes Syahar Diantono, Jumat (29/5).
BACA JUGA: Korupsi Dana Bansos dan Hibah, Mantan Anggota Dewan Ini Akhirnya Ditangkap
Sebab itu, lanjut Syahar, tersangka selalu hidup berpindah-pindah dalam pelariannya. Karena tersangka menganggap mimpi merupakan isyarat dia bakal ditangkap. Tapi sayang Abdul Aziz tidak dapat mengelak dari mimpinya tersebut.
Polisi berhasil mengendus persembunyiannya terakhir di salah satu hotel wilayah Batuaji, Jumat (29/5) sore. Ia pun diringkus saat bersama rekannya dua orang di hotel tersebut.
BACA JUGA: Kepepet Bayar Kredit Motor, Perampok Sial Ketangkap Massa yang Pulang Jumatan
Ketika digiring ke Polda Kepri, Abdul Aziz enggan berkomentar ketika diberondong sejumlah pertanyaan oleh wartawan. Politisi Demokrat ini hanya diam dan tertunduk.
Hari itu Aziz menjalani pemeriksaan di ruangan Subdit III tindak pidana korupsi (Tipikor) Ditreskrimsus.
BACA JUGA: Korupsi Mobil Dinas Bupati, Mantan Kabag Umum Ini Divonis Empat Tahun
Syahar menjelaskan selain menahan mantan anggota DPRD Kepri Abdul Azis, pihaknya juga telah lebih dulu menahan seorang pejabat yang terlibat aktif dalam kasus tersebut.
Pejabat ini berinsisial OB dan merupakan Direktur Penyaluran Dana ke UKM. "OB ini sudah diberkas dan dikirim ke kejaksaan," tegasnya.
Syahar Diantono menduga masih ada keterlibatan pejabat dari intansi pemerintahan dalam aliran dana korupsi ini. "Indikasi pasti ada (pejabat pemerintahan, red). Tapi masih kami selidiki," ujarnya.
Syahar menambahkan tersangka dikenakan UU Korupsi ayat 2 dan 3 mengenai pejabat negara yang menyalah gunakan wewenangnya sehingga melawan hukum dan merugikan negara.
"Tersangka langsung kami tahan," tegasnya. (opi/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri dan Anak Tewas Dilindas Truk ketika Suami Berusaha Menyalip
Redaktur : Tim Redaksi