Minibus Pengantar Haji Masuk Jurang

Rabu, 24 September 2014 – 14:50 WIB

jpnn.com - MALANG - Nahas menimpa mobil yang mengantar calon jamaah haji. Minibus Bison Diesel L2300 bernopol polisi N 7274 C yang mengangkut pengantar calon jamaah haji masuk jurang sedalam 25 meter di Gunung Geger, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, kemarin (23/9) pukul 12.30.

Posisi minibus yang ditumpangi 18 penumpang dan disopiri Suwari, 45, tersebut terbalik saat jatuh ke jurang. Akibatnya, seorang tewas dan belasan lainnya dirawat di RSUD Kanjuruhan Kepanjen dan Pusekesmas Pagak karena terluka parah. Seluruh penumpang merupakan warga Dusun Judek, RT 10, RW 03, Desa Telogorejo, Kecamatan Pagak.

Kecelakaan itu terjadi setelah para penumpangnya mengantar calon jamaah haji bernama Nayar di Bandara Abdurahman Saleh. Korban meninggal bernama Lasminah, 60, yang tidak lain kakak Nayar. Dia tergencet di kursi belakang dan baru bisa dievakuasi pukul 13.10 dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Sementara itu, korban yang dirawat di RSUD Kanjuruhan adalah Ngatiasih, Sariani, Maryani, Suyono, Tatik, Abi, Florenza, Diana, Mukiman, dan Minarti.

Selain itu, ada yang dirawat di Puskesmas Pagak. Yakni, Faradila, Lasno, Ana Afifah, Marni, Sriyani, serta Warsini. Sementara itu, Suwari tidak terluka. Lasno, 44, salah seorang korban selamat, menyatakan bahwa mobil yang dikemudikan Suwari sebelumnya mengalami gangguan di terot kemudi. ''Kemudi sudah dikendalikan dan sedikit oleng,'' kata Lasno.

Setelah mengantarkan jamaah, Lasno meminta sopir untuk mampir ke bengkel guna memperbaikinya. ''Pulang mengantar jamaah haji dari Abdurahman Saleh tersebut, kami mampir ke bengkel selatan bandara, tetapi bukan ke bengkel mobil, melainkan hanya tambal ban,'' ungkap Lasno.

Ketika pulang, dia meminta sopir untuk berjalan pelan. ''Jalan pelan-pelan saja, Mas nanti kalau pulang,'' jelas Lasno. Setelah mencapai tanjakan Gunung Geger, ada suara letusan, kemudian mobil tidak dapat dikendalikan hingga masuk ke jurang. ''Ketika memasuki jurang tersebut, pandangan saya sempat putih,'' paparnya. Lasno mengungkapkan tidak ingat beberapa saat hingga kemudian tersadar dan keluar dari jendela minibus yang sudah pecah. ''Saya keluar dari jendela dan mengeluarkan korban satu per satu. Saat itu hanya ada teriakan, tolong Cak No, tolong Cak No, dari dalam minibus,'' ujarnya.

Beberapa orang berhasil dikeluarkan warga. Saat tinggal dua orang di belakang, napasnya tidak kuat dan jatuh lemas. ''Ketika itu dua orang di belakang saya lemas, tidak bisa menolong lagi, napas saya seolah habis,'' tutur Lasno. Suwari menjelaskan bahwa jalan tersebut dikira lurus. ''Saya tidak tahu bahwa jalan itu berbelok,'' katanya. Dia tidak terluka. Juga, dia tidak tahu bahwa ban belakangnya meletus. Menurut Suwari, sebelumnya terot kemudi memang bermasalah sehingga sulit dikendalikan.

AKP Bobby Adimas Candra Putra, Kasatlantas Polres Malang, menuturkan, menurut keterangan pengemudi, dia mengira jalan itu lurus. ''Kami duga sopir mengantuk atau ngelamun sehingga tidak mengtahui bahwa jalan seharusnya berbelok,'' kata Bobby. (cw4/JPNN/mas/bh)

BACA JUGA: Polda Kaltim Bidik Mafia BBM Bersubsidi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Sesalkan Satpol PP Tewas saat Tertibkan Pasar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler