JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai masih lemah dalam menindak tindak pidana korupsi yang melibatkan para kepala daerahDibanding jumlah total seluruh kepala daerah yang ada di Indonesia, gubernur dan bupati/walikota yang dijerat KPK jumlahnya masih sangat sedikit
BACA JUGA: Bersihkan Direktorat Penindakan KPK !
Kalau pun ada yang ditindak aparat penegak hukum lain seperti kejaksaan dan kepolisian, seringkali kasusnya mengendap tanpa alasan yang jelas.Penilaian itu disampaikan aktivis Presidium Barisan Rakyat Anti Korupsi (BRAK), Jeffry Kawulur di Jakarta, Minggu (3/1)
"Mereka mirip raja kecil di daerah
BACA JUGA: Keluarga Baridin Segera ke Mabes Polri
Ini terjadi karena masih sangat sedikit bupati, walikota dan gubernur yang disentuh aparat KPKBACA JUGA: Ginseng 100 Tahun Harga Rp400 Juta
Karenanya, untuk tahun 2010 ini, KPK diminta lebih agresif dalam melakukan penindakan terhadap para kepala daerah yang terindikasi terlibat korupsi.Sebelumnya, Wakil Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho mengatakan KPK perlu melakukan pembenahan dan pembenahan di internal KPKMenurutnya, pembenahaan harus dimulai dari Direktorat Penindakan karena bagian ini merupakan titik kunci bagi KPK untuk memberantas korupsi lebih cepat.
”Bagian ini menjadi titik kunci yang sangat berpotensi membuat KPK dibajak dari dalam, sehingga membuat kerja KPK lamban seperti siput,” kata Emerson di Jakarta, Minggu (3/1)(*,sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuota Haji Penuh Hingga 2012
Redaktur : Soetomo Samsu