Minim Serap APBD, Tiga Dinas Diwarning

Selasa, 31 Mei 2011 – 00:31 WIB

PENYERAPAN APBD DKI 2010 mengalami peningkatanSeiring dengan tuntutan dalam melayani kebutuhan masyarakat secara masksimal

BACA JUGA: Puntung Rokok Lahap Rumah Tingkat

Hingga akhir Mei 2011, penyerapan mencapai 21,5 persen dari total belanja APBD sebesar Rp 27,87 triliun


Gubernur Fauzi Bowo mengatakan, laporan penyerapan anggaran belanja jauh lebih besar dari penyerapan anggaran pada periode yang sama tahun 2010 yang hanya mencapai 17,8 persen

BACA JUGA: Jakut Genjot Penataan Kawasan Pesisir

Kemajuan penyerapan anggaran terlihat pada belanja modal yang dianggarkan sebesar Rp 8,06 triliun
Pada akhir Mei realisasi penyerapannya telah mencapai 6 persen atau Rp 483,6 miliar

BACA JUGA: Acara Hari Jadi Terancam Sepi PNS



Realisasi penyerapan ini juga jauh lebih besar dibandingkan realisasi penyerapan belanja modal pada periode yang sama dalam APBD DKI 2010 yang hanya mencapai 3,29 persen“Saya kira realisasi penyerapan ini sudah jauh lebih baik dari tahun sebelumnyaBegitu juga dengan belanja, sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan,” ujar Fauzi Bowo, Senin (30/5).

Fauzi Bowo juga memberikan catatan khusus kepada tiga dinas yang realisasi penyerapan anggaran masih rendahYakni Dinas Perindustrian dan Energi (DPE) DKI, Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan (DPGP), dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (PKPB).

Realisasi penyerapan anggaran DPE DKI pada akhir Mei 2011 baru mencapai 16,1 persen dari target kinerjanya sebesar 32,6 persenIni berarti, pencapaian realisasi anggaran dinas tersebut tidak mencapai 50 persen dari target kinerja yang ditentukan sendiri.

“Saya minta para asisten sekretaris memberikan perhatian secara khusus agar ketiga dinas ini menggenjot penyerapan anggaran sesuai targetSaya sudah berikan surat peringatan kepada pimpinan tiga dinas, ini bisa mempengaruhi rekam jejak pada karier mereka,” tandas pria yang akrab disapa Foke itu.                                                                                                                              
Pemprov DKI telah menerapkan warning system (sistem peringatan) kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD)Sistem peringatan ini menggunakan tanda lampu merah di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKISalah satu yang mendapatkan apresiasi dalam penyerapan anggaran yakni Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKIDari anggaran sebesar Rp 2,1 triliun, telah terserap hingga 17,30 persen

Kepala DPU DKI Ery Basworo mengungkapkan, penyerapan itu bersumber dari sejumlah kegiatan yang bersifat multiyears“Di antaranya kegiatan membangun jalan layang non tol, pemeliharaan jalan, layanan kebersihan saluranKalau kita lebih cepat karena ada program multiyears,” ungkanya.

Mulai Juni, sambung Ery, pihaknya telah menyiapkan pelaksanaan lelang tender pekerjaan yang telah direncanakan“Supaya tidak terburu-buru dan haslinya maksimal dalam melayani masyarakat, maka kita laksanakan sedini mungkinIni supaya tidak berantakan dan menghindari curah hujan intensif,” imbuhnya.

Sementara Sekretaris DPU DKI Kukuh Hadi Santoso menambahkan, salah satu penyerapan anggaran yang telah selesai yakni pembebasan trase kering Banjir Kanal Timur (BKT)“Karena anggarannya hanya Rp 15 miliar, makanya langsung terserap dengan cepat,” bebernya.

Pada tahun ini, kata Kukuh, kepala DPU DKI telah menginstruksikan percepatan proses pelaksanaan lelang tender“Tahun ini dipacu, semua lelang selesai bulan Juni, baik tingkat dinas maupun sudinSehingga seluruh pekerjaan tidak ada yang mengalami keterlambatan,” tukasnya(rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bekasi Batasi Truk Bertonase Berat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler