jpnn.com, NEW YORK - Pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19) yang melanda Amerika Serikat (AS) telah mengakibatkan lebih dari 80 ribu jiwa melayang. New York menjadi negara bagian di AS dengan angka kematian paling tinggi.
Laman worldometers.info mencatat jumlah kasus COVID-19 di seluruh AS hingga Senin (11/5) mencapai 1.370.999. New York menjadi negara bagian dengan kasus COVID-19 terbanyak, yakni 345.406, sedangkan angka kematiannya mencapai 26.812 jiwa.
BACA JUGA: Mayat Korban Corona Diangkat dengan Forklif, Dimasukkan ke Truk Refrigerator
Panti-panti jompo menjadi lokasi yang paling rawan terdampak pandemi virus corona. Departemen Kesehatan (DOH) New York mencatat sekitar 5 persen dari populasi penghuni panti jompo meninggal dunia akibat virus yang belum ada vaksinnya itu.
Hingga Minggu (10/5), DOH merilis data jumlah kematian di panti-panti jompo dan sejenisnya sudah mencapai 5.244 jiwa. Meski tidak semua jenazah secara resmi dites COVID-19, namun gejala-gejalanya menunjukkan penularan yang jelas.
BACA JUGA: Gubernur: Virus Corona Masuk ke New York Bukan dari China
Jumlah 5.244 kematian itu mendekati 5,2 persen dari populasi panti jompo yang mencapai 101.518 orang. Walakin, persentase itu belum termasuk penghuni panti jompo yang dipindahkan ke fasilitas lain seperti rumah sakit dan akhirnya meninggal akibat COVID-19.
Gubernur New York Andrew Cuomo mencatat 12 persen dari total kematian akibat COVID-19 di negara bagiannya pada Minggu (10/5) berasal dari panti jompo. Adapun jumlah kasus aktif COVID-19 di New York sudah mencapai 260.494.(nypost/ara/jpnn)
BACA JUGA: Terguncang oleh Pandemi Corona, Bu Dokter Bunuh Diri
Redaktur & Reporter : Antoni