Terguncang oleh Pandemi Corona, Bu Dokter Bunuh Diri

Selasa, 28 April 2020 – 16:26 WIB
Dr Lorna Breen. Foto:

jpnn.com, VIRGINIA - Seorang dokter bernama Lorna Breen (49) yang mengepalai departemen gawat darurat sebuah rumah sakit di Manhattan, New York memutuskan mengakhiri hidupnya di Charlottesville, Virginia, Minggu (26/4). Lorna merupakan tenaga medis yang berada di garis depan dalam menangani pasien coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Pada masa pandemi COVID-19, Lorna dipercaya menjadi direktur di Rumah Sakit Presbyterian Allen, New York. “Dia mencoba melakukan tugasnya dan itu membunuhnya,” ujar Dr Phillip Breen yang juga ayah Lorna kepada New York Times, Senin (27/4).

BACA JUGA: Stres Akibat Terjangkiti Corona, Suster Daniela Bunuh Diri

Dr Phillip mengatakan, putrinya tak memiliki riwayat penyakit mental. Namun, Lorna sempat menceritakan tentang betapa tersiksanya terus-menerus mengawasi pasien yang terjangkiti COVID-19 meninggal dunia, termasuk yang kehilangan nyawa saat masih dalam ambulans.

“Dia benar-benar di garis depan,” ujar Dr Phillip. “Pastikan dia dipuji seperti seorang pahlawan.”

BACA JUGA: Donald Trump Pegang Bukti Bahwa Ini Semua Salah Tiongkok

Lorna meninggal dunia di Charlottesville, Virgina tempatnya tinggal bersama keluarganya. Menurut Dr Phillip, putrinya tertulari virus itu saat bekerja.

Setelah sepekan jeda untuk pemulihan, Lorna kembali bekerja. Namun, pihak rumah sakit menyuruhnya pulang, sehingga pihak leluarga membawanya ke Virginia.

BACA JUGA: Mayat Korban Corona Diangkat dengan Forklif, Dimasukkan ke Truk Refrigerator

“Dia adalah korban sebagaimana orang lain yang telah meninggal,” kata Dr Phillip.

Menurut Departemen Kepolisian Charlottesville, semula petugas menerima panggilan tentang permintaan bantuan medis dari sebuah rumah di Blok 1800, Winston Road. Syahdan, petugas datang dan membawa Lorna yang sudah dalam kondisi terluka ke rumah sakit.

Nahas, nyawa Lorna tak tertolong lagi. Menurut Kepala Departemen Kepolisian Charlottesville RaShall Brackney, tenaga kesehatan di garis depan tak kebal dari efek mental dan fisik akibat pandemi virus corona.

“Setiap hari para profesional ini beroperasi di bawah situasi penuh tekanan dan virus corona telah mengintroduksi tambahan tekanan,” ujarnya.(nypost/wsls/ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler