Minimalisasi Dampak Lingkungan, AstraZeneca Luncurkan E-Labeling 

Sabtu, 14 September 2024 – 20:47 WIB
AstraZeneca baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang memperkuat komitmen perusahaan dalam menanam 20 juta pohon untuk merevitalisasi lahan rusak di sekitar Sungai Citarum. Foto dok. AstraZeneca

jpnn.com, JAKARTA - AstraZeneca meluncurkan e-labeling untuk meningkatkan literasi kesehatan dan mengurangi penggunaan kertas melalui digitalisasi.

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay mengatakan, inisiatif e-labeling untuk merampingkan proses dan meminimalkan dampak lingkungan. 

BACA JUGA: AstraZeneca Menggandeng Pemprov Jabar Pulihkan DAS Citarum

"Kami ingin mengurangi konsumsi kertas dan limbah yang dihasilkan di seluruh operasi perusahaan dengan beralih dari pelabelan berbasis kertas tradisional ke format digital," terang Esra Erkomay, Sabtu (14/9). 

Langkah strategis ini menegaskan dedikasi AstraZeneca yang tak tergoyahkan terhadap keberlanjutan perawatan kesehatan dan pengelolaan lingkungan.

BACA JUGA: Menko Marves Luhut dan AstraZeneca Restorasi Kerusakan DAS Citarum

Hal ini selaras dengan misi perusahaan yang lebih luas untuk meningkatkan perawatan kesehatan global sambil meminimalkan jejak ekologisnya.

Informasi produk dirancang untuk memastikan produk farmasi digunakan secara efektif dan aman.

BACA JUGA: Kemenkes Gandeng Kedutaan Swedia-AstraZeneca Perkuat Pelayanan & Sistem Kesehatan di Indonesia

Pemahaman dan kepatuhan yang buruk terhadap informasi produk telah secara langsung dikaitkan dengan hasil kesehatan yang buruk dan peningkatan biaya untuk sistem perawatan kesehatan yang sudah terbebani. 

E-labeling, yaitu label elektronik yang berisi informasi produk untuk tenaga kesehatan dan publik, dapat diakses dengan memindai Barcode 2D ter-serialisasi atau memeriksa nomor registrasi produk menggunakan aplikasi BPOM mobile (Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), 2023). 

Ini dapat membantu meningkatkan pemahaman pasien, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan kepatuhan dan penggunaan produk obat yang lebih baik (The International Federation of Pharmaceutical Manufacturers and Associations (IFPMA), 2023).

Informasi yang disediakan dalam label produk sangat penting karena memastikan pasien memahami perawatan mereka serta membantu tenaga kesehatan dalam proses pengambilan keputusan. 

"Di AstraZeneca, kami menyadari peran penting yang dimainkan informasi ini dalam perawatan pasien," jelas Esra. Dengan beralih ke e-labeling, perusahaan mengambil langkah penting lainnya menuju ambisi besar kami untuk mencapai Zero Carbon, sambung Ersa. 

Selain itu, inisiatif ini juga terkait erat dengan program keberlanjutan unggulan AstraZeneca, AZ Forest, yang berfokus pada pengelolaan hutan berkelanjutan dan upaya konservasi. 

Sebagai bagian dari komitmen ini, AstraZeneca baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang memperkuat komitmen perusahaan dalam menanam 20 juta pohon untuk merevitalisasi lahan rusak di sekitar Sungai Citarum.

Kolaborasi ini menandai langkah penting dalam upaya bersama untuk mendukung reboisasi, keanekaragaman hayati, mata pencaharian berkelanjutan, dan konservasi sumber daya air melalui program global perusahaan, AZ Forest. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
AstraZeneca   Zero Carbon   ifpma   BPOM  

Terpopuler