Pernyataan bersama ini ditandatangani dua ketua umumnya, Hazim Muzadi dan Din Syamsuddin, di Jakarta, Sabtu (19/12)
BACA JUGA: Takut Boediono dan Ani Nyanyi
Pernyataan bersama ini sekaligus menyambut tahun baru Islam 1431 HijriahMenurut Rozak, sebelumnya Ketua umum PB NU dan PP MUhamadiyah sudah melakukan pertemuan
BACA JUGA: Jelang Natal Kiriman Paket Melonjak
Pertemuan itu, selain dihadiri oleh Hasyim Muzadi dan Din Syamsudin juga dihadiri oleh sejumlah pengurus besar masing-masing.Untuk itu, kedua ormas Islam terbesar di Indonesia itu menghimbau agar dalam seratus harinya, pemerintah benar-benar mampu menunjukkan political will untuk membangun pemerintahan yang bersih dan memberikan keteladanan bagi rakyat.
Pada kesempatan itu NU dan Muhammadiyah juga sepakat untuk kembali aktif mendorong terwujudnya gerakan nasional antikorupsi seperti yang pernah mereka lakukan yang direspon pemerintah dan DPR dengan membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Hasyim, sebenarnya pembentukan KPK agak meleset dari target gerakan nasional antikorupsi yang digagas NU-Muhammadiyah
"Korupsi di Indonesia terlalu besar untuk dihadapi sebuah komisi, harus melalui gerakan nasional yang dipimpin langsung oleh presiden
BACA JUGA: Wako Dukung Batam jadi Provinsi
Saat ini yang terjadi baru sebatas menangkap koruptor, namun belum memberantas korupsi," katanya.(aj/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... 60 Persen Penderita HIV Warga Desa
Redaktur : Auri Jaya