Minta Diangkat PPPK Tahun Ini, Guru Lulus PG Rela Ditempatkan di Luar Daerah

Jumat, 07 Oktober 2022 – 18:30 WIB
Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih. Foto dokumentasi FGHNLPSI

jpnn.com, JAKARTA - Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih mengungkapkan penempatan di luar daerah jadi solusi terbaik daripada tidak diangkat PPPK tahun ini.

Itu sebabnya dia mendesak pemerintah untuk memperluas daerah penempatan peserta PPPK 2022.

BACA JUGA: Honorer Berharap Kado Hari Guru Terindah dari MenPAN-RB Azwar Anas, Apakah Itu?

Bukan hanya untuk pelamar umum, tetapi paling utama bagi guru lulus PG.

Heti mengungkapkan fakta adanya 60 ribuan guru lulus PG tidak bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun ini, karena ketiadaan formasi menjadi mimpi buruk bagi mereka.

BACA JUGA: Bandingkan Jumlah Guru Lulus PG & Formasi PPPK 2022, Nasib 70 Honorer K2, Waduh

Sebab, ini untuk yang ketiga kalinya mereka harus tersingkir karena ketiadaan formasi PPPK 2022.

"Astaghfirullah, mau berapa lama kami harus menunggu untuk diangkat PPPK. Semua proses sudah kami lalui termasuk seleksi berkali-kali," keluh Heti kepada JPNN.com, Jumat (7/10).

BACA JUGA: Seleksi PPPK 2022: Heboh Guru Lulus PG Prioritas 1 Harus Diobservasi, Benarkah?

Heti menilai mekanisme seleksi PPPK 2022 tidak memberikan perlindungan seutuhnya kepada guru lulus PG hasil seleksi 2021.

Mereka harus turun ke prioritas 2, bahkan ke-3 hanya untuk mendapatkan formasi.

 Itu pun peluangnya tipis, karena Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyodorkan data hanya 12 ribuan guru yang bisa selamat.

Rupa-rupa masalah itu kata Heti berdampak besar pada psikologi para guru. Guru-guru lulus PG yang kompetensinya tinggi diukur dari keberhasilan mereka lulus tes murni dua kali harus jadi korban kebijakan pemerintah.

"Kami diombang-ambingkan oleh kebijakan pemerintah yang berubah-ubah," ucapnya.

Untuk menyelamatkan guru lulus PG terutama yang mengabdi di sekolah negeri, Heti meminta pemerintah tidak membatasi daerah penempatan. 

Jika formasi di daerah guru bersangkutan mengabdi formasinya tidak ada, berikan kesempatan mereka memilih daerah lain.

Pemerintah tidak harus memaksa guru pindah, tetapi memberikan opsi. Apakah mau pindah ke daerah lain atau menunggu sampai ada formasi.

Heti yakin akan banyak guru bersedia pindah ke daerah lain, daripada menunggu diangkat menjadi PPPK tanpa tahu kapan waktunya. Dia juga rela ditempatkan di luar daerah asal diangkat tahun ini.

"Jadi, tolong bereskan dulu 193.954 guru lulus PG ini sebelum berpindah kepada guru prioritas 2 dan 3 yang belum pernah ikut tes maupun tidak lulus," tegasnya. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler