Minta Menlu Antisipasi Travel Advisory

Jumat, 27 Agustus 2010 – 23:43 WIB

JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat (F-PD) di DPR, M Ja"far Hafsah mengaku bisa memahami rencana Malaysia untuk mengeluarkan travel advisory kepada warganya agar tak berkunjung ke IndonesiaNamun Ja"far tetap mengingatkan pemerintah Indonesia untuk memberi perhatian khusus terkait rencana Malaysia itu.

Kepada wartawan di gedung DPR RI, Jumat (27/80), Ja"far mengatakan, sepengetahuannya ada dua hal yang mungkin sangat menyakitkan Malaysia

BACA JUGA: 6 Nelayan Langkat Ditahan Malaysia, Kemlu Belum Tahu

Pertama, karena Malaysia merasa dihina dengan demo yang berakhir dengan pembakaran bendera Malaysia
"Kedua, terkait dengan pelemparan kotoran ke kedutaan Malaysia di Jakarta

BACA JUGA: Tarik Dubes RI Untuk Therapi Kejut

Itu kan menyangkut martabat mereka," kata Ja"far di gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (27/8).

Sungguhpun demikian, Jafar juga meminta Pemerintah Indonesia memberikan perhatian atas rencana pemerintah negeri jiran itu
"Ini penting supaya hubungan bilateral dan diplomatik kita bisa benar-benar berjalan baik di segala lini

BACA JUGA: Malaysia Mirip RI Era 1970-an

Menteri Luar Negeri harus benar-benar pro-aktif untuk mengantisipasi seluruh efek yang membuat kondisi lebih runcing," harapnya.

Menurut anggota DPR dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan II itu, rencana Malaysia mengeluarkan travel advisory tidak akan terealisasi jika dalam perundingan yang akan dilakukan RI-Malaysia di Kota Kinabalu pada 6 September 2010 mendatang, bisa berjalan kondusif dan melahirkan berbagai kesepakatan yang berkeadilan.

Sementara anggota Komisi I DPR, Lili Wahid, menyatakan bahwa pemerintah dan rakyat Indonesia tidak perlu risau dengan ancaman Malaysia terkait travel advisory itu"Biarkan sajaMereka juga nanti yang pusing," tegasnya.

Lili pun melayangkan kritik pedas terhadap pemerintah Malaysia yang menurutnya masih otoriter"Jangan salahkan orang yang berdemo di depan Kedubes MalaysiaKarena hal itu merupakan ungkapan hati yang terpendam begitu lama dan terjadi berulang-ulang," ucapnya.

Menurutnya, aksi demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia adalah hal yang biasa"Tapi karena Malaysia masih otoriter, maka demo dianggap barang aneh," pungkasnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhan Malaysia Curigai Adanya Pihak Ketiga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler