jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif mengkritisi keinginan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mendesak pembubaran Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dibubarkan.
"Itu sama saja dia (Ahok) enggak mengerti sejarah, historinya. mau mengubur sejarah, padahal orang harus mengerti sejarah. Kayaknya Pak Ahok tidak mengerti sejarah IPDN, belajar lagi lah UU dan sejarah," kata Syarif di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Selasa (8/9).
BACA JUGA: Enam Juta Orang Indonesia Masih Buta Aksara
Syarif menyatakan, lulusan IPDN berkualitas. Selain itu, IPDN memiliki sistem, regulasi dan dosen yang bagus. "Orang IPDN itu ada jenjang kariernya, setelah keluar dari IPDN magang menjadi apa, kemudian dididik ikut diklat lagi jadi lurah. Maksudnya itu dia jelas jenjang karier orang-orang IPDN," sambung Syarif.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, Ahok sengaja melontarkan pernyataan pembubaran IPDN untuk membuat legitimasi bahwa proses perombakan birokrasi yang dilakukannya lebih bagus.
BACA JUGA: Kemdikbud Biayai Belasan Ribu Guru Kuliah di Universitas Terbuka
"Makanya dia nyentilnya langsung ke akarnya, IPDN dibubarin. Maksudnya supaya membuat legitimasi bahwa proses perombakan ini lebih bagus ketimbang IPDN," ucap Syarif. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Cegah Permainan, Tes Masuk IPDN Harus Sistem CAT
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai 2016, Guru Harus Biayai Sendiri Program Sertifikasinya
Redaktur : Tim Redaksi